Keluarga Minta Siapapun Hentikan Komentar Negatif Terkait Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra
Suasana duka masih menyelimuti kediaman Norjani pasca 3 hari meninggal dunia akibat insiden di patok ular
Editor: Eko Sutriyanto
"Itu merupakan cara dia menundukkan ular tersebut karena baru ditemukan," katanya.
Saat King Kobra ditemukan awalnya oleh warga, lantas kemudian Norjani yang baru saja bangun tidur bergegas di tempat ditemukan King Kobra oleh warga.
"Ia pun lantas bergegas, dicarilah ular tersebut dan dapat. Kemudian menurut warga itu adalah cara dia menundukkannya," ujarnya.
Pihak keluarga lantas menyayangkan komentar negatif orang-orang yang banyak membully hingga menyalahkan Norjani dalam saat menangani sang King Kobra.
"Sebetulnya keluarga tidak terima jika dibilang macam-macam, padahal korban saat itu menolong warga,"ujarnya.
Untuk itu, pihak keluarga meminta masyarakat menghentikan komentar dan anggapan negatif atas insiden yang menimpa Norjani.
Penjelasan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa Pak Utan
Terkait aksi yang dilakukan Norjani di depan banyak orang, serupa dengan fakta baru yang diungkap Ketua Badan Pemusyawaratan Desa Pak Utan, Udin Marsius.
Menurutnya, apa yang dilakukan Norjani dengan melilitkan king kobra di badannya bukanlah untuk atraksi.
Hal itu ritual yang dilakukan Norjani untuk menjinakkan ular.
Udin Marsius menjelaskan, alasan Norjani melakukan ritual itu di halaman terbuka dan disaksikan sejumlah masyarakat karena di tempat itulah ular king kobra sepanjang lima meter itu ditemukan.
"Jadi kami mohon, anggapan bahwa itu atraksi dicabut. Saya hanya ingin meluruskan," harap Udin, Selasa (28/1/2020).
Udin mengenang Norjani sebagai sosok yang dihormati di kampung.
"Pak Norjani itu warga yang berjasa bagi kampung, khususnya di Desa Pak Utan ini," ujar Udin.