Penjualan Tiket Kapal di Natuna Membludak, Warga Mengungsi ke Pulau Lain Takut Virus Corona
Sejumlah warga Ranai, Natuna memilih mengungsi ke pulau lain yang letaknya lebih jauh dari lokasi karantina. Ini sebabkan penjualan tiket mebludak.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Beri 6 Tuntutan untuk Pemerintah
Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak rencana pemerintah pusat menjadikan daerahnya sebagai tempat karantina virus corona.
Mereka terang-terangan menolak kedatangan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China dengan melakukan ujuk rasa.
Bahkan, unjuk rasa tersebut nyaris berujung anarkis, saat beberapa warga membakar ban mobil dan di tengah jalan menuju bandara.
Masyarakat menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah pusat.
Diantaranya, masyarakat meminta pemerintah daerah bisa menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat terkait aksi protes ini.
Kedua, mereka meminta WNI dari Wuhan diisolasi di KRI (Kapal Republik Indonesia) dan ditempatkan di lepas pantai.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi menilai ini dikarenakan kecemasan masyarakat setempat.
"Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan dan kecemasan warga karena saat ini masyarakat Natuna sudah cemas dan resah," ungkap Haryadi dikutip dari Kompas.com.
Ketiga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah diminta memberikan kompensasi jaminan kesehatan di Natuna.
Selanjutnya, masyarakat Natuna meminta didatangkan dokter psikiater untuk mereka.
Lalu, masyarakat Natuna juga mendesak Menteri Kesehatan berkantor di Natuna selama karantina.
Tujuannya untuk menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat Natuna.
Tuntutan lainnya yaitu mereka ingin pemerintah pusat mengajak masyarakat setempat untuk andil dalam pembuatan keputusan terkait rencana ini.