Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Sekolah Terjerat Rentenir Gara-gara Dana BOS Telat Cair

Kegetiran itu ternyata juga dialami oleh beberapa sekolah daerah terpencil di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kepala Sekolah Terjerat Rentenir Gara-gara Dana BOS Telat Cair
Shutterstock
Ilustrasi 

"Mereka tidak perlu tahu, cukup kami saja yang tahu. Saya minjam uangnya sama keluarga, itupun alasannya bukan untuk sekolah, tapi keperluan pribadi, padahal untuk sekolah," ungkapnya.

Sejauh ini, Ali mengaku bagaimanapun kesulitan keuangan sekolahnya, proses akademis tetap berjalan normal.

"Yah, walaupun sulit, tapi kegiatan sekolah tetap terlaksana, itu tadi, berbagai macam cara kami lakukan agar operasional sekolah tidak terganggu," katanya.

Kepala SMA Negeri Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Darmadi juga mengeluhkan keterlambatan pencairan dana BOS tersebut.

"Kalau terganggu yah terganggu, cuma tidak terlalu berdampak, terlambat satu dua bulan biasa, masih bisa diatasi," ujarnya.

Darmadi mengatakan, sekolah yang dipimpinnya tidak sampai mengutang dana ke sana kemari untuk mencari talangan akibat dana BOS terlambat.

Pihaknya berupaya memaksimal manajemen keuangan sekolah karena sudah mengetahui bahwa keterlambatan dana BOS sering terjadi setiap awal tahun.

Berita Rekomendasi

"Terkadang juga ditutupi oleh bendahara, tapi tidak banyak, saya juga kalau ada uang bisa pakai uang saya dulu," katanya.

Namun tak bisa dipungkiri, Darmadi mengaku di tahun-tahun sebelumnya pernah terpaksa mengutang di toko untuk keperluan operasional sekolah.

"Di awal tahun kita perlu ATK, guru-guru butuh spidol, tinta spidol, absensi, dan lain-lain, jadi kasbon dulu di toko," katanya.

Tahun ini, pihaknya sudah mengutang di warung yang menjual bahan bakar minyak (BBM) untuk keperluan mesin rumput, mesin pompa air dan juga mesin listrik.

"Minyak untuk mesin sedot air sumur sehari-hari, kemudian listrik juga sering mati kita butuh minyak untuk menghidupkan mesin, itu masih ngutang semua," katanya.

Selain itu, pihaknya memerlukan biaya untuk transportasi kegiatan siswa yang akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten pada 18 Februari 2020.

"Nah itu kan butuh biaya, jadi ditalang dulu oleh bendahara. Begitupun saya mau ada urusan ke Palembang, pakai uang pribadi saya dulu," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas