Pengusaha Tidak Perlu Khawatir Terkait Penataan Pelabuhan Batuampar
Jika ada penolakan sebagian kecil pengusaha logistik di Batam merupakan hal biasa sebagai konsekwensi logis dari perubahan
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan Pelabuhan Batuampar harus dilihat sebagai pembenahan infrastruktur yang akan memajukan perekonomian lokal dan nasional.
"Revitalisasi akan membuat Batuampar sebagai salah satu pelabuhan utama di Pulau Batam semakin punya daya saing mengingat posisinya yang strategis di Selat Malaka," kata pengamat Maritim, Siswanto Rusdi di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Sebelumnya, Ketua INSA Batam, Osman Hasyim menyampaikan kekhawatirannya atas rencana penataan Pelabuhan Batuampar yang dinilainya akan berimbas pada biaya bongkar muat.
Siswanto mengatakan, jika ada penolakan sebagian kecil pengusaha logistik di Batam merupakan hal biasa sebagai konsekwensi logis dari perubahan.
"Namun pemerintah harus pandai mengelola perbedaan kepentingan yang ada di sana,” kata Siswanto.
Siswanto mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan penataan Pelabuhan Batu Ampar.
”Harus dipahami, tujuan penataan itu untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Baca: Menyedihkan, Batu di Candi Borobudur Ditempeli oleh Ribuan Noda Permen Karet
Baca: Komisi IX Berharap 3 WNI Positif Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Bisa Sembuh
Baca: Menerima Ketua OJK, Bamsoet Dorong Pemerintah Bentuk Lembaga Penjamin Polis
Senada Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, terkait keberatan beberapa pelaku usaha logistik di Batam, Erick mengaku telah meminta BP Batam menginventarisir semua permasalahan yang muncul dan dicarikan solusinya.
Revitalisasi Pelabuhan Batuampar bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam sekala lebih besar.
“Jangan sampai operasional pelabuhan dimonopoli segelintir orang," katanya sebelum mengikuti sidang kabinet di Istana Negara. Senin (17/2/2020).
"Jika pelabuhan dikembangkan, kapasitas dan kapabilitasnya pasti meningkat, sehingga kapal-kapal besar yang melintasi Selat Malaka bisa melakukan bongkar muat di sana," katanya.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi menargetkan Maret ini proyek pembangunan pelabuhan sudah mulai jalan. Rudi memberikan waktu selama 6 bulan untuk Pelindo II menunjukkan keseriusannya.
"Jika dalam 6 bulan ini tidak ada perubahan, kami batalkan HoA tersebut," ujar Rudi seperti dilansir dari Tribun Batam.
Baca: Penataan Pelabuhan Batuampar akan Tingkatkan Daya Saing
Baca: Curhat Selalu Bersama Ashraf Sinclair, BCL Rupanya Pesan 2 Liang Lahat Berdampingan Seharga 260 Juta
Melalui kerjasama dengan Pelindo II, dengan menandatangani Heads of Agreement (HoA), Rudi menyebutkan Pelindo II juga telah melakukan konsorsium dengan Pelindo I dan PT Pelni.