Fakta-fakta Ayah di Jambi Cabuli Anak Kandungnya Lebih dari 100 Kali, Berawal dari Istri Sakit Keras
Berikut ini fakta-fakta kasus ayah di Jambi cabuli anak kandungnya lebih dari 100 kali. Berawal dari istri yang sedang sakit keras.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Kisah tragis menimpa seorang anak di Jambi yang jadi korban pencabulan ayah kandungnya sendiri.
Fakta yang ditemukan polisi, sang ayah tega mencabuli anak kandungnya lebih dari 100 kali.
Kejadian tersebut berawal dari si istri yang tengah menderita sakit keras.
Pelaku, SD (42), merupakan warga Kecamatan Alam Barajo, Jambi.
Ia tega mencabuli anak kandungnya sendiri yang masih berusia belasan tahun.
Mirisnya perbuatan SD dilakukan berulang kali saat istrinya tengah sakit.
Baca: Siswi SMA Ajak Adik Kandung Hubungan Intim di Sumbar, Kebiasaan Sang Ibu Jadi Salah Satu Penyebab
Baca: Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adiknya di Sumbar, Kebiasaan Sang Ibu Jadi Salah Satu Penyebab
Berikut ini fakta-fakta kasus ayah cabuli anak kandungnya sendiri hingga lebih dari 100 kali dirangkum Tribunnews dari Tribun Jambi, Jumat (21/2/2020).
1. Dilakukan sejak 2017 dan terjadi ratusan kali
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui SD melakukan aksinya sejak 2017.
Perbuatan tersebut terus terjadi hingga 29 Januari 2020.
"Kejadian awal tahun 2017 dan aksi pelaku yang terakhir menyetubuhi anaknya 29 Januari 2020," kata Wakasat Reksirm Polresta Jambi, Iptu Irwan, dikutip Tribunnews dari Tribun Jambi.
Dijelaskan Iptu Irwan, SD telah mencabuli anaknya hingga ratusan kali.
"Pelaku sudah lebih dari 100 kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri, layaknya pasangan suami istri," katanya.
2. Berawal dari istri sakit keras
SD leluasa melancarkan aksinya saat sang istri tengah sakit keras.
Istri pelaku sekaligus ibu kandung korban hanya bisa terbaring di atas kasur.
Perbuatan SD makin leluasa manakala istrinya meninggal dunia.
Ibu korban meninggal pada 31 Januari 2018.
3. Pengakuan pelaku
Kepada polisi, SD mengaku kerap melihat anaknya mandi hingga membuat nekat melancarkan aksi tak terpuji tersebut.
SD menyebut, dirinya ingin memiliki hubungan layaknya suami istri normal.
Namun ia tak bisa mendapatkan hal tersebut lantaran sang istri telah meninggal.
"Karena istri saya sudah meninggal, dan saya sebagai lelaki normal ingin seperti pasangan suami-istri lainnya."
"Tapi tidak kesampaian bang, dan saya juga menyesal bang atas perbuatan saya ini,” kata SD, mengutip dari Tribun Jambi.
4. Korban tak tahu
Tiga tahun mengalami pelecehan, tak banyak hal yang bisa dilakukan oleh korban.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi Hari, korban tak mengerti apa yang dilakukan oleh sang ayah.
Usianya yang masih anak-anak dan mengalami keterbelakangan mental membuat korban terus menuruti keinginan SD.
"Dikarenakan korban masih anak-anak dan terlebih karena korban ini mengalami keterbelakangan mental, sehingga korban tidak tahu dan menuruti apa yang dilakukan oleh ayahnya," jelasnya, Kamis (20/2/2020), dikutip Tribunnews dari Tribun Jambi.
Saat ini, korban masih berusia 12 tahun.
Baca: FAKTA Siswi SMA Berhubungan Badan dengan Adik yang Masih SD hingga Hamil, Berawal saat Ibu ke Sawah
Baca: Terungkap Kebiasaan Sang Ibu Jadi Salah Satu Penyebab Siswi SMA Nekat Hamil dengan Adik Kandung
5. Korban juga mendapat tekanan
Selain tak tahu, korban juga mendapat tekanan dari SD.
Ia diminta untuk tutup mulut atas apa yang dilakukan ayah kandungnya.
"Paksaan pasti ada dan ancaman juga diberikan kepada si anak agar menuruti nafsu dari ayahnya," kata Kompol Suhardi.
Setelah sang ibu meninggal, korban dan pelaku hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jambi/Muuhammad Ferry Fadly)