Kesaksian Korban Begal yang Cium Tangan Jasad Pelaku : Saya Tidak Punya Dendam, Saya Maafkan
korban begal di Medan mencium tangan jasad pelaku yang telah melukainya.
Editor: Garudea Prabawati
Sejenak ia melihat ke arah wajah pelaku begal yang dipenuhi tato tersebut.
Tiba-tiba saja ia langsung mencium tangan tersangka tersebut.
"Saya memang berniat untuk cium tangan pelaku kalau tertangkap mau hidup atau mati," cetusnya kepada awak media.
Saat ditanyakan apakah benar pria tersebut pelakunya.
Wakid membenarkan hal tersebut.
"Ya benar ini orangnya, dia ini yang bawa clurit yang tebas tangan saya," tutur Wakid.
Ia menyebutkan bahwa dirinya tidak memiliki dendam kepada pelaku yang membegal motornya.
"Saya tidak punya dendam sama pelaku, karena memang saya sudah maafkan. Sebagai manusia kita harus saling memaafkan," tegasnya.
Bahkan Wakid sempat berseloro bahwa para pelaku tertipu mengira keretanya merupakan motor besar berjenis KLX.
"Ya mungkin mereka mengira kereta saya itu jenis KLX, ketipu mereka itu. Kereta saya itu modifan dari GL-Pro yang saya rombak," cetus Wakid.
Kronologi kejadian
Wakid menjelaskan kejadian yang dialaminya hingga mendapat perawatan medis.
"Kejadian itu pada, Selasa (7/1/2020). Saat itu, saya mau kerja ke Titikuning. Awalnya tidak terjadi apapun. Namun, tiba-tiba dua orang yang mengendarai sepeda motor jenis sport datang dari belakang dan langsung menghantam saya dengan celurit," ujarnya, Rabu (8/1/2020).
Kejadian tersebut, lanjut Wakid, begitu cepat.