UPDATE: 2 Tersangka Baru Ditetapkan Terkait Tragedi Susur Sungai Sempor, Salah Satunya Guru
Dalam perkembangan penyidikan hari ini, Senin (24/2/2020) jumlah yang diperiksa sudah 22 orang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Hatinya semakin hancur ketika di Klinik SWA sudah ada empat janazah.
Ia tak berani berandai-andai. Kekhawitarannya semakin membuncah.
"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu persatu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," kenangnya.
Ia dengan berat hati memeriksa satu-persatu jenazah itu, dan ternyata itu bukanlah adiknya.
Ia baru merasa lega ketika mendengar adiknya ternyata sudah berada di sekolah.
• Buntut Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Disdik Sleman Segera Susun Pedoman Kegiatan Luar Sekolah
Nindia pun sempat mendengar peristiwa yang dialami adiknya.
"Saat itu, adik saya sempat mengukur sungai, memang ada yang selutut tapi ada juga yang seleher. Adik saya mengajak teman-temannya untuk naik," paparnya.
Namun ternyata tidak semua temannya mengikuti anjuran Annisa.
"Nanti kalau ennggak turun dimarahi pembina loh," ujar Nindia menirukan ucapan teman Anissa.
"Tapi adik saya ngeyel, dia naik bersama lima orang lainya, baru balik badan sebentar ternyata teman-temannya yang lain sudah ada keseret. Adik saya terus cari pertolongan ke warga," jelasnya.
Nindia sendiri menceritakan bahwa adiknya masih tergoncang dengan peristiwa yang menelan banyak korban itu.
Bahkan teman satu kelasnya ada yang meninggal dunia, atas nama Nur Azizah (15).
Pasca kejadian itu, keluarga terus menenangkan hati Annisa.
Mereka pun tak lagi menanyai Annisa tentang kejadian itu.
• Hari Pertama Sekolah di SMP N 1 Turi Pascatragedi Susur Sungai, Siswa Diterapi Psikolog
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.