Anak-anak dan Istri Tersangka Tragedi Susur Sungai Alami Tekanan Psikologis dan Jadi Korban Bullying
Istri dan anak‑anak tersangka mengalami tekanan psikologis. Mereka jadi korban perundungan di media sosial, bahkan anak‑anaknya dihakimi teman sekolah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Penetapan tersangka kasus susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman, DIY, ternyata berdampak negatif terhadap keluarga IYA.
Guru olahraga yang juga pembina pramuka tersebut ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya, DS dan R.
Agus Sukamta (58, kakak sepupu IYA mengungkapkan istri dan anak‑anak tersangka mengalami tekanan psikologis.
Mereka jadi korban perundungan di media sosial, bahkan anak‑anaknya juga dihakimi oleh teman sebaya.
"Eh ayah mu pembunuh ya," ucapnya menirukan perundungan yang didapat oleh anak‑anak IYA.
Anak‑anak IYA juga sempat melihat pemberitaan tentang ayahnya di YouTube melalui ponsel dan langsung melemparkan ponsel tersebut karena ketakutan.
Akibatnya kedua anak IYA yang masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD sempat tak mau sekolah.
"Anak‑anak sempat tidak masuk sekolah, tapi karena sudah agak tenang mereka sudah mau ke sekolah diantar eyangnya," ujar Sukamta, Rabu (26/2/2020).
Saat di sekolah mereka hanya bisa sembunyi sebelum dijemput.
Namun pihak sekolah bersedia menemani anak‑anak tersebut.
Baca: Dul Beberkan Lagu Dewa 19 yang Diciptakan Ahmad Dhani untuk Maia Estianty: Cium Aroma Cinta Bersemi
Baca: Asyik, Jalan Tol Bali Mandara Kini Punya Charging Station untuk Kendaraan Listrik
Pihak keluarga saat ini tak memperbolehkan anak‑anak dan istri IYA untuk memegang ponsel.
"Kami bisa memahami medsos memang memberikan tekanan psikologis kepada anak‑anak IYA. Bahkan istri IYA ketemu orang juga takut," paparnya.
Istri IYA kini lebih banyak diam dan melamun. Bahkan saat tidur istri IYA kerap mengingau mengkhawatirkan anak‑anaknya.
Ia menerangkan bahwa aktivitas keluarga inti dari IYA jadi terganggu gara‑gara tekanan ini.