Kapolresta Balikpapan Nangis Saat Jenguk 6 Bocah yang Ditinggal Mati Kedua Orang Tuannya Bersamaan
Tangis Kapolres Balikpapan dan Kisah Pilu 6 Bocah Yatim Piatu yang Orang Tuanya Meninggal di Hari yang Sama
Editor: Sugiyarto
Selain memberikan santunan, Kombes Pol Turmudi juga memberikan pencerahan serta dukungan moril dan semangat kepada para bocah dan kakek neneknya itu agar tetap tegar dalam melewati cobaan.
Dirinya menegaskan pihaknya akan mengkawal segala persoalan administrasi hingga persoalan keperluan para bocah tersebut hingga tuntas termasuk Jaminan Kesehatan Nasional hingga perhatian dari Pemerintah terkait.
Sesekali Kapolres dan istrinya mengusap air mata yang terus mengalir di pipi.
Ia dan Istrinya duduk berhadapan beralaskan karpet seadanya sambil menggendong para bocah yatim piatu tersebut.
Sementara Ibu Kapolresta Balikpapan Tina Turmudi juga telihat air matanya terus mengalir sambil memeluk salah satu bocah nomor 5.
Sedangkan bocah nomor 1, 2, 3, dan 4 terus berada di dekat sang nenek.
Saat dijegat para awak media menuju mobilnya sesuai menjenguk para bocah yatim piatu itu, Kapolreta Balikpapan Kombes Pol Turmudi tak banyak memberikan keterangan.
Bahkan dirinya langsung pergi meninggalkan para wartawan untuk menyembunyikan rasa kesedihannya usai melihat kondisi para bocah yatim piatu itu.
"Kita datang memberikan dukungan moril sosial kemanusiaan, turut prihatin empati...," katanya singkat seraya menundukkan wajahnya sambil berjalan dengan cepat lalu masuk ke dalam mobilnya.
Sementara itu, rombongan pihak kepolisian lainnya serta instansi Pemerintah maupun masyarakat biasa juga terlihat terus berdatangan, sambil membawa bingkisan sembako dan lainnya untuk kebutuhan para bocah bernasib malang tersebut.
3. Sang nenek ceritakan kronologi meninggalnya kedua orangtua keenam bocah
Masyarakat yang tinggal di Kota Balikpapan tengah dibuat haru dengan kisah enam bocah yang ditinggal wafat kedua orangtuanya secara hampir bersamaan.
Kini keenamnya dirawat oleh kakek dan nenek mereka bernama Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana (52).
Keduanya merupakan warga RT 20, kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan.
Rusdiana menceritakan kedua orangtua keenam bocah ini meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020) kemarin lantaran terserang hipertensi (tekanan darah tinggi).
Ia mengatakan almarhumah merupakan putrinya bernama Siti Haryanti.
Ketika itu Siti sebelumnya sebelumnya melahirkan anak ke enam buah cintanya bersama sang suami.
Namun setelah beberapa hari kemudian, almarhumah Siti kerap kali mengalami ketidakstabilan tensi darah saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Hal itulah menjadi awal kondisi Siti yang terus menurun dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia Minggu sekira pukul 10:00 Wita.
"Sebelumnya anak saya itu kan tensinya naik waktu periksa di puskesmas mulai dari situ sudah tidak normal."
"Anak saya itu meninggalnya hari Minggu kemarin," kata Rusdiana dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (25/2/2020).
Dengan wajah yang tampak sedih dan air mata terus menetes, Siti melanjutkan ceritanya.
Pasca meninggal putrinya itu, beberapa jam kemudian suami Siti juga mengalami hipertensi.
Melihat kondisi suami Siti yang semakin drop, keluarga memutuskan melarikannya ke rumah sakit.
Namun belum sempat mendapatkan pertolongan medis, suami Siti mengembuskan nafas terakhirnya di tengah-tengah perjalanan.
"Tidak lama kemudian setelah anak saya meninggal itu, suaminya juga langsung naik tensi dan dilarikan ke rumah sakit."
"Dan tidak lama langsung muncul kabar kalau dia sudah meninggal juga sementara anak saya ini masih dimandikan di rumah," tutur Rusdiana.
Kisah enam bocah ditinggal wafat kedua orangtuanya ini sempat beredar di sejumlah platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Satu akun yang turut membagikan kejadian ini adalah akun Facebook Yuni Rusmini.
Dalam postingannya Yuni Rusmini menyematkan foto enam pocah yatim piatu yang tampak masih kecil.
Sedangkan umur mereka beragam dari paling besar masih duduk di bangku kelas 6 SD dan yang terkecil berumur 1 bulan.
Postingan bertanggal Selasa (25/2/2020) ini telah mendapat ratusan respon beragam dari warganet.
Dilaporkan oleh TribunKaltim.co, semenjak kisah keenam bocah ramai diperbicangkan, masyarakat sekitar khususnya yang tinggal Kota Balikpapan tergerak untuk memberikan bantuan.
Seorang warga, Arda mengaku sengaja datang ke rumah duka untuk memberikan dukungan moril dan bantuan.
"Kita datang memberikan dukungan, juga memberikan sedikit santunan. Karena siapa sih yang tidak terharu melihat kondisi seperti ini," ungkap Arda.
"Dengan kondisi yang masih balita tersebutlah membuat hati siapa saja akan terharu," lanjutnya.
(TribunAmbon.com/Sinatrya)(Tribunkaltim.co/Zainul) (Kompas.com/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)