Mayat Delis Dimasukan ke Gorong-Gorong Saat Hujan, Mayatnya Dinaikan Motor dan Tubuh Diikat
Budi kemudian memasukkan mayat putrinya ke dalam gorong-gorong tersebut secara paksa
Editor: Eko Sutriyanto
Saat itu, ia pamit untuk berangkat sekolah. Namun, sejak saat itu ia tak pernah lagi pulang lagi ke rumah.
Penemuan mayat Delis bermula dari mampetnya saluran gorong-gorong di depan SMP Negeri 6.
Warga yang penasaran akan penyebab mampetnya gorong-gorong kemudian mencoba memeriksa.
Betapa terkejutnya mereka mendapati ada tubuh manusia.
"Saat gorong-gorong dibongkar polisi ternyata di dalamnya betul ada mayat perempuan. Masih remaja," ujar Asep (23), warga sekitar.
Konferensi pers pengungkapan kasus kematian Delis. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)
Saat itu juga, warga langsung melapor temuan tersebut ke kepolisian.
Tiba di lokasi, petugas langsung membongkar bagian atas gorong-gorong.
Mereka lalu membuat lubang berdiameter sekitar 60 cm.
Saat proses pengangkatan itu, warga mulai berdatangan.
Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian pun langsung macet.
Akhirnya, polisi memasang police line.
Saat diangkat, korban masih mengenakan seragam pramuka dan sepatu basket khas sekolah.
Tas sekolah yang berisi buku pelajaran juga masih menempel di belakang tubuh korban.
Wati Candrawati (46), ibu kandung korban menangis histeris melihat mayat dalam gorong-gorong yang ternyata adalah Delis.
Saat proses evakuasi, ia berada di lokasi didampingi sanak saudaranya.
Tentu saja, sejumlah keluarga mencoba menenangkan Wati.
Selama ini, Wati hanya hidup berdua bersama kedua anaknya.
Ia telah bercerai dengan suaminya.
Delis adalah sulung dari dua bersaudara.
Jasad Delis langsung dibawa ke RSU dr Soekardjo. Wati pun ikut serta.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Budi Bunuh Putrinya, Hujan-hujan Mayat Delis Dibawa di Motor, Dimasukkan ke Gorong-gorong