Viralnya Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami Jadi Bukti Budaya Patriarki Masih Ada di Indonesia
Curhatan seorang istri yang tak dibelikan makan suami jadi bukti budaya patriarki masih nyata di Indonesia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
"Bagaimana patriarki bermula dan bagaimana pula dampak dari patriarki itu," ujar Nadya kepada Tribunnews, Rabu (26/2/2020).
Contoh nyata sebuah patriarki pun, lanjut Nadya, sangat mudah ditemukan.
Seperti komentar dari akun anonim di jagat maya hingga konflik rumah tangga di Indonesia.
"Sebenarnya mudah ditemukan di mana-mana, hal kecil saja seperti netizen yang berkomentar dan juga konflik rumah tangga yang selalu ada," ujar penulis buku 'Membicarakan Feminisme' yang terbit pada 2019 itu.
Menurut wanita berusia 25 tahun itu, bagi seseorang yang sudah menikah, bentuk patriarki bisa lebih nyata adanya.
Seperti sesimpel perlakuan para suami, ayah, atau perlakuan suami dalam curhatan dalam grup catatan hati seorang istri.
"Saya yang sudah menikah saya bisa melihat, bagaimana seorang suami memperlakukan istrinya."
"Bagaimana seorang ayah memperlakukan ibunya, dan bagaimana seorang suami-suami memperlakukan istrinya dalam grup catatan hati seorang istri," tegas wanita yang saat ini tinggal di Jerman itu.
Pada intinya contoh mudah dan nyata bentuk patriarki bisa langsung terlihat dalam komentar netizen.
"Sesimpel komentar netizen, kita melihat patriarki itu ada dan muncul dalam aktivitas sehari-hari yang kita lakukan," tutur Nadya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Nadya yang merupakan Co-Founder Support Group and Resource Center on Sexuality Studies itu mengatakan, suami dalam curhatan istri itu menjadi contoh adanya budaya patriarki yang masih melekat.
Padahal, ia menganologikan saat mereka berpacaran dahulu, pasti pertanyaan sudah makan atau belum selalu ditanyakan.
Nadya pun menjadi heran mengapa saat mereka sudah menikah pertanyaan itu menjadi 'hilang'.
"Bapak saya selalu membawa makanan saat di luar dan selalu bilang."