Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Ketua Dewan Penggalang SMPN 1 Turi: Hujan Lebat saat Long March hingga Keberadaan Pembina

Seorang siswa SMPN 1 Turi yang juga menjadi Ketua Dewan Penggalang kegiatan pramuka di sekolahnya, mengungkapkan persiapan sebelum susur sungai.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kesaksian Ketua Dewan Penggalang SMPN 1 Turi: Hujan Lebat saat Long March hingga Keberadaan Pembina
TRIBUN JOGJA/HO/Hasan Sakri/PUSDALOPS BPBD DIY
Tiga tersangka kasus tewasnya peserta susur sungai Sempor SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta 

Padahal, saat kegiatan apel IYA masih terlihat tengah menenteng pengeras suara.

Menurutnya, IYA saat itu mengenakan kaus dan celana training.

Sesampai di lokasi start lembah Sempor, Abisa juga mengaku tak melihat sosok IYA.

Seminggu berlalu sejak tragedi Kali Sempor, Jumat (21/2/2020), seorang siswa SMPN 1 Turi, Sleman, mengungkap kisah lain jelang petaka yang merenggut 10 nyawa itu.
Seminggu berlalu sejak tragedi Kali Sempor, Jumat (21/2/2020), seorang siswa SMPN 1 Turi, Sleman, mengungkap kisah lain jelang petaka yang merenggut 10 nyawa itu. (Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumaro)

3 Tersangka Tak Dampingi Susur Sungai

Diberitakan sebelumnya, Wakapolres Sleman, Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengatakan, tersangka berinisial IYA (36), R (58), dan DDS (58) tak ikut mendampingi kegiatan susur sungai.

"Ketiga orang ini penentu dan ide, lokasi ada pada mereka, terutama IYA. Tetapi mereka justru tidak ikut turun," ungkap Kasim dalam jumpa pers, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Kasim, ketiga tersangka telah memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar (MKD) Pramuka.

Baca: Fakta Tersangka Tragedi Susur Sungai, Keluarga Alami Perundungan, Tolak Penangguhan Penanganan

Baca: Tolak Penangguhan Penahanan, PGRI Harap Tersangka Susur Sungai Mengajar Lagi Setelah Dihukum

Berita Rekomendasi

Dalam kegiatan susur sungai tersebut, hanya ada empat pembina yang mendamping para murid, yakni dua laki-laki dan dua perempuan.

"Bisa dibayangkan 249 siswa hanya diampu oleh empat orang dewasa yang perannya sebagai pembina dan pengerak di situ," jelasnya.

Keberadaan 3 Tersangka

Kasim mengatakan, IYA meninggalkan para siswa dengan alasan untuk transfer uang.

"Yang bersangkutan IYA tidak ikut turun (mendampingi siswa susur sungai)," ujar Kasim dalam jumpa pers, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Yang bersangkutan pergi karena ada urusan yang dikerjakan. Jadi yang bersangkutan ada keperluan mentransfer uang di bank," jelasnya.

Lalu, untuk dua tersangka lainnya, R dan DDS juga tidak ikut turun ke Sungai Sempor.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas