Kesaksian Ketua Dewan Penggalang SMPN 1 Turi: Hujan Lebat saat Long March hingga Keberadaan Pembina
Seorang siswa SMPN 1 Turi yang juga menjadi Ketua Dewan Penggalang kegiatan pramuka di sekolahnya, mengungkapkan persiapan sebelum susur sungai.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Saat itu, R berada di sekolah untuk menjaga barang-barang siswa.
Sementara, DDS saat kegiatan susur sungai menunggu di finish.
"Para siswa jalan hanya diampu oleh empat pembina," tambahnya.
Kasim menyebut, IYA kembali ke sungai saat tragedi maut itu telah terjadi.
"Ya kembalinya ya setelah kejadian. Setelah kejadian baru ikut gabung melakukan langkah-langkah pertolongan dan lain-lain," ungkapnya.
Baca: Ingin Bertanggung Jawab atas Tragedi Susur Sungai, 3 Tersangka Tolak Ajukan Penangguhan Penahanan
Baca: Pengorbanan Hidup Mati Mbah Diro Selamatkan Ratusan Siswa Korban Susur Sungai, Sempat Ikut Hanyut
Ia mengatakan, pembina-pembina yang mendampingi para siswa juga turut terseret banjir Sungai Sempor.
"Pembina-pembina yang dewasa tersebut yang seharusnya melindungi, menjaga ikut terseret sampai 50 meter."
"Mengurus diri sendiri saja tidak bisa, apalagi membawa 249 siswa siswi," katanya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Setya Krisna Sumargo) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.