Ranu Manduro Ditutup, Pihak Desa Akan Koordinasi dengan Pemilik Lahan Agar Dibuka Kembali
Kawasan Ranu Manduro tersebut ditutup untuk umum mulai Jumat (28/2/2020). Kawasan tersebut diketahui merupakan area tambang sirtu milik PT Wira Bumi.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
Pasca viralnya tempat tersebut, diakatakan Yanto, masyarakat setempat berinisiatif untuk menjaga keamanan pengunjung dengan membuat tempat parkir kendaraan.
Pengunjung yang parkir akan dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu untuk sepeda motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Pemasukan dana parkir tersebut akan digunakan untuk memperbaiki jalan menuju kawasan tersebut yang rusak.
"Awalnya tidak menarik parkir, berhubung jalannya rusak dapat dana dari mana ya buat parkir untuk memperbaiki jalan," ucapnya seperti dikutip dari TribunJatim.
Yanto mengungkapkan, warga juga akan memanfaatkan tanah kas desa yang berada di dekat Ranu Manduro untuk tempat wisata demi keberlanjutan kawasan tersebut.
Untuk mewujudkannya, warga akan berembuk dengan pemerintah desa mengenai proses kedepannya.
Jika terealisasi, maka juga akan dibangunan pendopo, musala dan tempat makan di Ranu Manduro.
"Kalau berkelanjutan kita akan merawa tanaman di sini agar tetap hijau kalau musim kemarau bisa disiram dengan mobil tangki air," tandasnya.
Baca: Viral karena Mirip New Zealand, Tempat Wisata Ranu Manduro Mojokerto Ditutup untuk Umum
Banyak Sampah
Setelah viral di media sosial, kawasan Ranu Manduro menjadi banyak dikunjungi oleh masyarakat yang penasaran dengan tempat tersebut.
Namun demikian, banyaknya pengunjung membuat kawasan tersebut dipenuhi dengan sampah.
Seorang pengguna Twitter dengan akun @Roes_liem, mengunggah sebuah video pada Jumat (27/2/2020) yang menunjukkan banyaknya sampah di kawasan tersebut setelah viral.
"Ngene ta feeling good? Ga sampe seminggu wes akeh sampah!," tulis @Roes_liem.
Sementara itu pada Minggu (1/3/2020), beredar pula video yang menunjukkan padatnya kawasan tersebut yang didatangi oleh pengunjung.
Hal ini turut dikomentari oleh komika Dodit Mulyanto melalui akun Twitternya.
Ia menyangkan kawasan yang dulunya hijau dan bagus kini telah berubah dan jauh berbeda.
"#mesaknefeelinggood, apik-apik ijo malah ketambahan terpal, pemudik karo bangunan galvalum," tulis Dodit di akun Twitternya @Dodit_Mulyanto.
(Tribunnews.com/Tio, Surya.co.id/AlifNur, TribunJatim.com/M.Romadhoni)