Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curahan Hati Penyintas Kanker Kesulitan Cari Masker hingga 50 Kilometer, Singgah Tiap Toko Tak Ada

Ayah dan anak penyintas kanker dari Pontianak, Kalimantan Barat, kesulitan untuk mendapatkan masker sebagai kebutuhan mereka.

Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Curahan Hati Penyintas Kanker Kesulitan Cari Masker hingga 50 Kilometer, Singgah Tiap Toko Tak Ada
Istimewa/Kompas.com
Susanto Tan (46) dan Celine (6), ayah dan anak penyintas kanker ini butuh masker dengan harga normal. 

TRIBUNNEWS.COM - Permintaan masker dari masyarakat Indonesia kini melonjak tinggi, setelah dua warga negara Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona sejak Senin (2/3/2020) lalu.

Akibatnya, persediaan masker di sejumlah apotek dan toko di beberapa daerah di Indonesia mengalami kelangkaan.

Masker yang langka tersebut, membuat penyintas kanker ikut merasakan imbasnya.

Seperti kisah yang dibagikan oleh ayah dan anak dari Pontianak, Kalimantan Barat, yang kesulitan untuk mendapatkan masker sebagai kebutuhan mereka.

Baca: Niat Hati Terhindar Dari Virus Corona, Wanita Ini ketiban Apes Malah Ketipu Masker Bekas Rp 330 Ribu

Baca: TRIBUNNEWSWIKI - Mengenal Ramayana, Viral Karena Jual Masker Harga Normal

Susanto Tan (46) dan Celine (6) mengaku, susah mencari masker di setiap toko, setelah menempuh perjalanan sepanjang 50 kilometer.

"Kemarin, Selasa (3/3/2020) saya ke Kecamatan Mempawah."

"Saat mau pulang ke Kecamatan Siantan, saya sengaja singgah setiap toko mencari masker, tapi tak ketemu," kata Susanto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

BERITA REKOMENDASI

Mereka telah mendatangi apotek dan mini market sepanjang Kecamatan Siantan dan Kecamatan Mempawah Hilir, tapi tetap tak ada.

Ilustrasi penggunaan masker
Ilustrasi penggunaan masker (Freepik)

Kekurangan Stok Masker

Susanto mengungkapkan, persediaan masker yang dimiliki kini hampir habis karena kurang dari satu kotak.

"Stok masker sisa sedikit untuk anak saya. Sekarang, kadang saya pakai masker kain," ungkapnya.

Ia juga merasa prihatin dengan mahalnya harga masker yang dijual di pasaran.

Dirinya sempat ditawari dengan masker seharga Rp 220.000 per kotak.

"Semenjak merebaknya virus corona, apalagi ketika dikabarkan masuk ke Indonesia, harga masker melonjak tinggi," jelasnya.

Baca: Penyintas Gagal Ginjal Minta Pemerintah Serius Tangani Penimbunan dan Tingginya Harga Masker

Baca: Polres Jakut Jual Masker Hasil Sitaan, Uang Hasil Penjualan akan Dikemanakan? Ini Kata Polisi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas