Penangkapan Seorang Pemuda di Areal Masjid Sempat Dikira Warga Terkait Terorisme
Jamaah Masjid Agung Baiturrohim Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah dihebohkan dengan penangkapan seorang pemuda di areal masjid oleh pihak kepolisian.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribun Lampung, Syamsir Alam
TRIBUNNEWS.COM, KALIREJO - Jamaah Masjid Agung Baiturrohim Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah dihebohkan dengan penangkapan seorang pemuda di areal masjid oleh pihak kepolisian.
Masyarakat mengira penangkapan itu adalah terduga pelaku kasus terorisme.
Kronologis penangkapan pemuda yang belakangan diketahui bernama Alwan (22) oleh Tim Unit Reskrim Polsek Kalirejo, Kamis (5/3/2020) lalu, bermula saat Alwan masuk ke dalam masjid.
Arifin salah seorang warga mengatakan, saat kejadian mendekati waktu salat maghrib.
Pelaku yang masuk dengan seperti menyelipkan sesuatu di bagian pinggang celananya dan ia tidak pernah dilihat warga setempat sebelumnya.
"Sudah itu heboh (jemaah masjid). Sebagian menjauh dari arah orang itu. Warga takut kalau terjadi apa-apa. Apalagi orang tersebut tidak pernah terlihat sering ke masjid sebelumnya," katanya.
Baca: Buntut Kasus Feses di Seminari BSB Maumere: Sekolah Kondusif, Pelaku dan Korban Saling Memaafkan
Baca: Tyas Mirasih dan Gisella Anastasia Tak Tahu Mengapa Bisa Terseret Kasus Carding
Saat jamaah salat magrib kocar-kacir itu lah, sebagian warga mengabarkan kepada pihak kepolisian.
Tidak berselang lama sejumlah anggota Polsek Kalirejo membekuk pemuda tersebut.
Penangkapan itu membuat warga yang ada di sekitaran masjid heboh, dan beberapa orang tampak mengabadikan momen tersebut karena mereka memperkirakan terjadi penangkapan terduga teroris.
Orang Gangguan Jiwa Ditemukan Tewas
Sementara itu terpisah, orang gangguan jiwa ditemukan tewas di bangunan mangkrak milik Pemkab Pringsewu berupa bangunan Pos Polisi Kehutanan, Selasa, 3 Maret 2020 sekira pukul 07.30 WIB.
Bangunan permanen ukuran sekitar 15 meter x 9 meter berada di tepi ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Pagelaran AKP Syafri Lubis membenarkan soal orang gangguan jiwa yang tewas di bangunan bekas Pos Polisi Kehutanan Kabupaten Pringsewu ini.
"Tidak ada yang mengetahu identitasnya, serta asal-usul orang dengan gangguan jiwa yang ditemukan tewas tersebut," ungkap Syafri mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Selasa siang.
Keberadaan jasad orang gangguan jiwa tersebut dilaporkan masyarakat sekitar.
Atas temuan jasad tersebut, lantas dibawa ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Pringsewu.
Tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh mayat.
Baca: Tak Setuju Persija Jakarta Vs Persebaya Ditunda, Begini Cara Marc Klok Antisipasi Virus Corona
Baca: Mayat Wanita Bertato Burung Hantu Dipastikan Dibunuh, Polisi Buru Pelakunya
Ditambahkan Syafri, pihaknya sudah melakukan identifikasi digital.
Menurutnya, tidak terekam jejak digital sehingga dipastikan anonim.
Dia memperkirakan, sebelum ada perekaman e-KTP, diperkirakan orang gangguan jiwa tersebut telah kabur dari rumah.
Oleh karena anonim, Syafri menyerahkan jenazah tersebut kepada pihak rumah sakit untuk pengurusan pemakamannya.
Syafri mengungkapkan orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas berjenis kelamin laki-laki ini berpawakan kurus dengan tinggi sekitar 170 senti meter.
Usianya kira-kira 60 tahun.
Baca: Suasana Masjidil Haram Saat Disterilkan Guna Cegah Corona Jadi Sorotan, #Kabah Trending di Twitter
Baca: Dewi Sandra Sedih Lihat Kabah Sepi: Jika Tak Ada yang Tersisa, Maka Selesailah Kita
Warga Sempat Dibuat Resah
Orang gangguan jiwa yang ditemukan tewas di aset mangkrak, bekas Pos Polisi Kehutanan Kabupaten Pringsewu sempat membuat warga sekitar resah.
Pasalnya, orang tersebut sering membuat rusuh.
Kepala Dusun II Pekon Ganjaran Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu Suwarto (37) mengatakan, atas tindakan rusuh tersebut warga melapor ke aparatur Pekon.
"Warga resah merasa tanamanannya diganggu. Sering nyabuti singkong, dan menebang pohon pisang," ungkap Suwarto.
Dia pun mengaku bingung bagaimana orang gangguan juwa tesebut mempunyai golok dan sabit.
Atas laporan warga ini sempat disampaikan ke Kecamatan.
Alhasil warga sekitar berinisiatif gantian memberi makan orang gangguan jiwa ini.
Ternyata, rasa lapar lah yang membuat orang gangguan jiwa rusuh.
Baca: Diplomat Iran Sekaligus Pejabat Senior Meninggal Gara-gara Corona
Baca: Media Asing Sebut Jakarta jadi Satu Diantara Kota Besar yang Cepat Tenggelam
Setelah sering diberi makan tidak lagi mengganggu tanaman warga.
Terakhir, Senin, 2 Maret 2020 kemarin, Suwarto menceritakan, istrinya Mirnawati (31) masih memberi makan orang gangguan jiwa.
Menurut dia, kondisinya masih baik-baik saja dan masih bisa duduk.
Kemudian, Selasa, 3 Maret 2020, saat akan diberi makan sudah tidak bernyawa.
Atas temuan itu, kemudian dilaporkan ke Polsek Pagelaran. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS Warga Kalirejo Heboh Penangkapan Seorang Pemuda di Areal Masjid, Sempat Dikira Teroris