UPDATE Dugaan Pemuka Agama di Surabaya Setubuhi Cewek di Bawah Umur Hingga Trauma
Proses penyelidikan terhadap kasus tersebut terus dilakukan personel kepolisian dan HL masih berstatus sebagai saksi terlapor atau belum tersangka
Editor: Eko Sutriyanto
"Bisa saja. Sekarang statusnya masih saksi. Praduga tak bersalah, tetap ya," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono menuturkan, korban sedang dalam keadaan depresi.
Namun ia belum bisa menyampaikan keseluruhan informasi tersebut karena masih dalam tahap penyidikan.
"Depresi berat, ya semacam itu kondisinya," tukas pria berkemeja batik itu seraya menjauh dari kerumunan awak media.
Terbongkar Jelang Pernikahan
IW (26) cewek asal Surabaya ini harus menanggung beban psikis setelah menjadi korban persetubuhan yang diduga dilakukan pria pemuka agama berinisial HL, di sebuah tempat ibadah di Surabaya.
IW menjadi korban persetubuhan berkali-kali yang dilakukan HL, sejak usianya sembilan tahun hingga ini berusia 26 tahun.
Perbuatan keji HL akhirnya terbongkar saat korban menolak keras usulan kedua orangtuanya yang menghendaki acara pernikahan korban bersama calon suaminya, dipimpin HL, sebagai pemuka agamanya.
Perwakilan keluarga korban Jeannie Latumahina mengungkapkan, korban saat ini mengalami beban psikis berat akibat perlakuan tak pantas yang dilakukan HL kepadanya.
Baca: SMK Muhammadiyah Tumijajar Lampung Terima Donasi Colt Diesel dari KTB
Baca: Jubir: 11 Orang Masih Dinyatakan Suspect Virus Corona
Tak cuma pernikahannya bersama calon suaminya yang kini terpaksa batal. Saking traumanya, korban acap kali berupaya mengakhiri hidup.
"Beberapa kali berusaha untuk bunuh diri," katanya saat ditemui awak media di depan Gedung SPKT Polda Jatim, Senin (2/3/2020).
Kondisi yang sedemikian memprihatinkan ini mengharuskan IW dalam pengawasan penuh keluarga.
Kondisi traumatik yang menjurus ke arah depresi membuat IW tak jarang melakukan hal-hal nekat, seperti mencoba bunuh diri.
"Itu psikolog dan psikiater yang tahu, saya enggak bisa jawab. Karena dia juga didampingi oleh psikologi dan psikiater," tuturnya.