Tujuh Temuan Baru Kasus Bunuh Diri Bersama Pasutri di Malang: Ingin Satu Liang, Tak Mau Diautopsi
Temuan baru itu di antaranya penyebab pasangan pasutri bunuh diri hingga isi surat wasiat yang menyebut tidak mau dilakukan autopsi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
6. Kondisi Anak
Saat SURYAMALANG.COM mengunjungi rumah duka, ada dua anggota keluarga yang sedang duduk bersama di halaman depan rumah.
Di bagian dalam, tampak beberapa orang sanak keluarga tegah berkunjung di rumah itu.
"Keluarga datang menengok sejak kemarin," kata seorang pria yang diketahui merupakan anak kandung korban.
Tak banyak kata yang terucap dari mulut pria ini.
Saat malam hari, kegiatan di rumah duka adalah tahlilan selama 7 hari.
"Tiap malam ada tahlilan," ujarnya singkat sembari menawarkan segelas teh hangat.
Baca: Kronologi Ayah Usia 65 Tahun Digebuki Anak Kandung Hingga Babak Belur: Keluarga Tak Berani Melerai
Baca: Alpukat Raksasa Berberat Capai 2 Kg Per Buah Dibudidayakan Warga Blitar, Ini Kisahnya
Baca: Perjalanan Panjang Keris Naga Siluman Pangeran Diponegoro Sebelum Kembali ke Indonesia
7. Sudah Ikhlas
Anak pasutri itu menerangkan, kedua orang tuanya telah dikubur di pemakaman umum desa setempat, Selasa (10/3/2020).
Pemakaman tersebut terletak tak jauh dari rumah korban.
Ia mengaku ikhlas menerima kepergian orang tuanya.
Demikian juga dengan keluarganya.
Keikhlasan tersebut akhirnya melahirkan keputusan dari keluarga agar kedua korban tidak dilakukan otopsi.
"Kami ikhlas," terang Y sembari masuk ke dalam rumahnya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 7 Temuan Baru Pasutri Bunuh Diri Bersama di Malang, Teka-teki Penyebab dan Dikubur Satu Liang Lahat, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/03/12/7-temuan-baru-pasutri-bunuh-diri-bersama-di-malang-teka-teki-penyebab-dan-dikubur-satu-liang-lahat?page=all.