Pabriknya Terbakar, Nasib Pekerja PT Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir Tidak Menentu
Beberapa orang saja yang bekerja pada bagian logistik, mekanik dan scurity mulai kemarin pekerja pun sudah tidak lagi masuk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Indra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nasib seratus lebih pekerja PT Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir tidak menentu, akibat pabrik perusahaan yang berada di Kompleks Kawasan Industri Medan (KIM) Star Tanjung Morawa tersebut terbakar, Kamis (12/3/2020) kemarin.
Hari ini, Jumat (13/3/2020), aktivitas perusahaan pabrik daur ulang ban vulkanisir tersebut terhenti dan terlihat suasananya sepi.
Pekerja gelisah, tapi hingga kini, managemen perusahaan belum memberikan kepastian kepada pekerja, kapan mereka bisa kembali bekerja.
"Maaf bang sudah saya telepon pimpinan saya barusan kalau abang datang tapi katanya pimpinan belum bisa memberikan jawaban (kapan pekerja lain akan bekerja). Katanya hari ini pimpinan-pimpinan masih mau rapat dulu jadi belum bisa kasih komentar,"ujar Wakil Komandan Scurity, Tarmin yang berjaga di pos depan kepada www.tribun-medan.com.
Ia mengatakan, pabrik sepi karena memang tidak ada kegiatan produksi.
Dikatakan, yang masuk hanya beberapa orang saja yang bekerja pada bagian logistik, mekanik dan scurity mulai kemarin pekerja pun sudah tidak lagi masuk.
Baca: Pasien Pertama Corona di Indonesia Sembuh, Kasus 2 Masih Dirawat
Baca: BMKG: Peringatan Dini Besok Sabtu 14 Maret 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Baca: Stok Gula Pasir di Perum Bulog Indramayu Habis, Kini Gula Pasir Jadi Barang Langka
"Kemarin datang memang pekerja tapi hanya lihat saja. Hari ini biasanya ya kerja, tapi karena kondisinya begini ya apa yang mau dikerjai. Kalau kami di sini outsourching,"kata Tarmin.
Pantauan www.tri bun-medan.com, aktivitas beberapa pekerja hanya terlihat di bagian bangunan perusahaan yang berada di jalan Pelita III komplek Kim Star saja.
Sementara pada bagian bangunan perusahaan yang berada di jalan Pelita IV komplek yang sama sudah tidak ada lagi yang terpantau melakukan aktivitas, kecuali scurity.
Bangunan bagian Jalan Pelita IV ini sudah diberi garis polisi karena sudah habis terbakar.
Peristiwa kebakaran yang terjadi di pabrik ini terjadi pada Kamis, (12/3/2020) sekira pukul 03.30 WIB.
Pihak kepolisian menyebut untuk sementara dugaan penyebab kebakaran karena arus pendek listrik.
Baca: Anggota DPD RI Lampung, Ahmad Bastian Melakukan Kunjungan ke Kantor KPU Kota Bandar Lampung
Baca: Gaya Pidato Lee Hsien Loong Yakinkan Warga Singapura soal Corona: Kita Tidak Meninggalkan Siapapun
Baca: Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian Kaget Pablo Benua Bisa Berada di Luar Tahanan, Kok Ada di Mall?
Beberapa pekerja menyebut pada saat itu perusahaan masih ada terutang pembayaran gaji.
Di perusahaan tersebut, selain pekerja outsourching ada juga yang berstatus sebagai karyawan tetap.
Seperti diberitakan, saat pabrik terbakar Kamis (12/03/2020) kamarin, para pekerja mengaku cemas.
Mereka mengeluh kan soal gaji hingga status mereka ke depan.
"Enggak tau lah ini cemana lagi nanti ke depannya,"ujar Riski salah satu pekerja.
Sementara itu pekerja lainnya menyebut, perusahaan masih berutang pada pekerja.
Disebut-sebut dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini gaji pekerja pun dibayar dengan sistem cicil.
Pabrik ban daur ulang PT Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir yang berada di komplek perindustrian Kim Star Tanjung Morawa Kamis, (12/3/2020). (TRI BUN MEDAN/Indra Gunawan)
" Gajian dulu biasanya tanggal 1 tapi bayarnya tanggal 10 nanti Rp 500 ribu dulu baru nanti beberapa hari lagi dibayar Rp 500 Ribu lagi. Pokoknya untuk aku gaji bulan 2 saja belum selesai baru ku terima satu juta saja,"kata Sunardi pekerja lainnya.
Pekerja di perusahaan ini juga mengaku sedih karena kondisi pabrik sudah hangus.
Mereka belum ada mendapat kejelasan dari perusahaan bagaimana dengan nasib mereka ke depan. (dra/tribun-medan.com).
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nasib Pekerja Pabrik Ban yang Terbakar di Tanjung Morawa, Aktivitas Perusahaan Terhenti
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.