Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KTP Pasien yang Meninggal karena Gagal Jantung Tersebar & Dicap Positif Corona, Keluarga Usut Pelaku

Keluarga pasien yang meninggal karena gagal jantung menyesalkan KTP mendiang tersebar di media sosial dan menyebut jika almarhum positif corona.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
zoom-in KTP Pasien yang Meninggal karena Gagal Jantung Tersebar & Dicap Positif Corona, Keluarga Usut Pelaku
Wartakota/Henruy Lopulalan
Ilustrasi Kartu Tanda Penduduk 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial Twitter diramaikan dengan sebuah thread atau utas cerita seorang warganet yang baru saja kehilangan anggota keluarga.

Sang ayah dari warganet tersebut meninggal dunia karena gagal jantung.

Namun, keluarga menyesalkan KTP almarhum justru tersebar di media sosial dan dicap sebagai pasien positif Covid-19 atau virus corona.

Diduga, KTP dan informasi salah tentang penyakit almarhum pertama kali disebar oleh oknum pegawai rumah sakit.

Unggahan tersebut diposting oleh satu akun Twitter pada Jumat (3/4/2020).

Postingan tersebut hingga berita ini ditulis telah disukai lebih dari 20 ribu pengguna dan dibagikan ulang lebih dari 13 ribu pengguna.

Viral kecewa gagal jantung disebut
Viral cuitan di Twitter keluarga pasien yang meninggal karena gagal jantung kecewa lantaran KTP almarhum tersebar dengan informasi menyebut mendiang positif covid-19. (Sensor atas permintaan pemilik akun)

Tribunnews pun berhasil menghubungi sang pengunggah yang berinisial MR.

Baca: Update Corona Indonesia 5 April, Total 2.273 Positif, 164 Sembuh, 198 Meninggal

Berita Rekomendasi

Kronologi Awal

MR mengungkapkan, sang ayah telah memiliki riwayat penyakit jantung.

Ayah MR diduga mengalami serangan jantung pada Rabu (1/4/2020) malam dan dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga dan tetangga.

"Dibawa di salah satu rumah sakit di Kota Bandung," ungkap MR saat dihubungi Tribunnews, Minggu (5/4/2020).

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)

Sesampainya di rumah sakit tersebut, baik sang ayah maupun pengantar dicek suhu tubuh dengan termometer tembak atau termal gun.

"Semua orang yang masuk dicek suhu tubuh, termasuk ayah saya yang nafasnya sudah pendek. Suhu tubuh ayah saya 36 derajat, normal," ungkapnya.

Baca: 24 Dokter Gugur Lawan Corona, IDI: Alarm untuk Organisasi Profesi dan Pemerintah

MR menyebut, sang ayah dicek tekanan darah saat masuk IGD hingga diminta untuk mengenakan masker.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas