Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duduk Perkara Pasien Positif Covid Dikira Sakit Jantung, Warga Cemas karena Ikut Melayat & Tahlilan

Bagaimana tidak, seorang warganya yang dikira meninggal serangan jantung ternyata dinyatakan positif corona.

Editor: Salma Fenty Irlanda
zoom-in Duduk Perkara Pasien Positif Covid Dikira Sakit Jantung, Warga Cemas karena Ikut Melayat & Tahlilan
Wartakota/Nur Ichsan
DIMAKAMKAN - Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO. (Wartakota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM - Duduk perkara pasien positif corona dikira meninggal karena serangan jantung, warga heboh setelah ikuti pemakaman hingga tahlilan.

Lambannya upaya Dinas Kesehatan Bogor untuk mendeteksi kasus virus corona membuat warga Kampung Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor heboh.

Bagaimana tidak, seorang warganya yang dikira meninggal serangan jantung ternyata dinyatakan positif corona.

Ilustrasu serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. (Pinterest)

Peristiwa ini berawal dari meninggalnya seorang laki-laki berusia 48 tahun di Kampung Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pasalnya, setelah dilakukan pemakaman oleh warga dan dilakukan acara tahlilan selama tujuh hari, belakangan diketahui penyakit yang diderita bukan serangan jantung melainkan positif Covid-19.

 Kagetnya Warga Setelah Tahu Jenazah yang Dimandikan Positif Covid-19, Dikira Meninggal Sakit Jantung

 Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Resep, Bukti Covid-19 Bisa Dilawan!

Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Isnandar mengatakan, proses pemakaman terhadap warganya yang meninggal dunia tersebut dilakukan pada Jumat (3/4/2020).

Karena sebelumnya memiliki riwayat penyakit jantung dan sering melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, warga di sekitar tidak menaruh curiga jika korban positif corona.

Karena itu, dalam proses pemakamannya dilakukan mandiri oleh warga tanpa menggunakan SOP Covid-19.

Berita Rekomendasi

Usai dilakukan pemakaman itu, tujuh hari setelahnya warga juga mengikuti acara tahlilan yang digelar pihak keluarga korban.

"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman.

Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," ungkapnya, Senin (13/4/2020).

HALAMAN 2 >>>>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas