Banjir Melanda Pidie Jaya: 8 Gampong di 2 Kecamatan Terdampak, 2.000 Rumah Terendam
Ia mengatakan banjir yang dipicu oleh faktor intensitas hujan tinggi tersebut juga merendam lima unit musala dan tiga sekolah
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribubnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir merendam kurang lebih 2.000 rumah dan berdampak pada sekira 2.000 Kepala Keluarga di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada Selasa (28/4/2020) pukul 20.00 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan delapan Gampong (pembagian wilayah administratif di Provinsi Aceh) di dua kecamatan terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 80-120 sentimeter.
Baca: Pemprov DKI Soroti Gampangnya Izin Operasi Perusahaan saat PSBB, Minta Kemenperin Lebih Selektif
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya.
"Wilayah gampong yang terendam meliputi Gampong Mns Mancang, Gampong Pante Beureunee, Gampong Blang Cut, Gampong Dayah Husen, Gampong Dayah Kruet dan Gampong Beuringen di Kecamatan Meurah Dua. Kemudian Gampong Mesjid Tuha dan Gampong Mns Lhok di Kecamatan Meureudu," kata Agus dalam keterangan resmi BNPB pada Rabu (29/4/2020).
Ia mengatakan banjir yang dipicu oleh faktor intensitas hujan tinggi tersebut juga merendam lima unit musala dan tiga sekolah.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atas bencana alam tersebut," kata Agus.
Baca: Misteri Mayat Pasutri di Rumah Bekasi: Diduga Suami Bunuh Istri Terlebih Dulu Sebelum Tewas
Agus mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pidie Jaya telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait serta memberikan dua ribu nasi bungkus kepada warga yang terdampak banjir.
"Menurut laporan hingga hari Rabu (29/4/2020) pukul 07.00 WIB, banjir masih menggenangi rumah warga dengan TMA sekitar 50 sentimeter," kata Agus.