Temani Ferdian Paleka Ngeprank Waria, Tubagus Fahddinar Jadi Tersangka, Pelaku Utamanya Masih Buron
Tubagus Fahddinar pemuda yang bersama Ferdian Paleka, Youtuber yang memberikan bingkisan berisi sampah
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tubagus Fahddinar pemuda yang bersama Ferdian Paleka, Youtuber yang memberikan bingkisan berisi sampah pada Kamis 30 April 2020, kini berstatus tersangka.
"Iya sudah jadi tersangka (hari ini)," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Galih Indragiri, saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).
Polisi pun kini sudah menahan Tubagus Fahddinar.
Untuk pengembangan, Tubagus masih dimintai keterangan oleh penyidik terkait prank sembako isi sampah tersebut.
"Yang bersangkutan pun sudah ditahan saat ini," katanya.
Tubagus Fahddinar diketahui menyerahkan diri, pada Senin 4 Mei 2020, pagi.
Baca: Jadi Kota Pertama Dengan Pasien Covid-19, Mendagri Monitor Pelaksanaan PSBB di Depok
Baca: Alhamdulillah, Harga Bawang Putih dan Bombay Kini Mulai Turun
Baca: Bek Muda Persib Bandung, Mario Jardel, Enjoy Jalani Latihan Mandiri
Baca: Justin Gaethje Bocorkan Persiapannya Jelang Lawan Tony Ferguson
Ia diantar pihak keluarga saat menyerahkan diri ke Polrestabes Bandung.
Galih menyebut, dalam pembuatan video prank tersebut, terdapat tiga orang.
Mereka Tubagus Fahddinar, Ferdian Paleka dan A.
Ide untuk membuat konten tersebut bukan kemauan Ferdian, tapi kemauan A.
"Kemudian diaminkan dan dibuat, lalu diupload video tersebut," ucapnya
Saat ini, polisi masih memburu keberadaan Ferdian dan A.
Polisi sempat mengunjungi rumah keduanya, tapi keduanya sudah melarikan diri.
Prank Ferdian
Saat memberikan bantuan berisi sampah itu, ia ditemani oleh dua temannya.
Youtuber Bandung itu tinggal di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ia bukan asli warga setempat alias pendatang.
Kapolsek Baleendaah, Kompol Supriyono membenarkan, dari tiga orang youtuber yang viral itu, dia merupakan warga Baleendah Kabupaten Bandung, yakni pemilik akun Ferdian, dan TB.
"Dia memang merupakan warga Beleendah, dia pendatang," ujar Supriyono, di Mapolsek Beleendah, Senin (4/5/2020).
Supriyono, mengatakan, pihaknya juga sudah mendatangi kediaman Ferdian untuk memastikan informasi bahwa Ferdian merupakan warga Baleendaah.
"Yang datang dari kita, Polsek Baleendaah, Polrestabes Bandung, warga, hanya memastikan dia warga Rancamanyar."
"Setelah ada petugas di rumah Ferdian, warga pun membubarkan diri," kata Supriyono.
Supriyono mengimbau, kepada warga jangan mudah terprovokasi dalam kejadian ini.
"Supaya masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi. Jangan percaya dengan berita-berita hoaks, ini sudah ditangani oleh aparat," tuturnya.
Supriyono mengatakan, kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Bandung.
"Namun memang dua dari tiga orang tersebut warga baleendah," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Kronologi Youtuber Bandung Ferdian Paleka memberikan bantuan berisi sampah dan batu terdapat di video Youtubenya dan berdasarkan pengakuan waria yang menjadi korban.
Kejadian tersebut memang sengaja dibuat untuk kebutuhan konten prank di Youtube Ferdian Paleka.
Namun, video tersebut telah dihapus. Kendati demikian, tak sedikit akun yang mengunggah ulang video prank tersebut.
Sebelumnya, mereka telah menyiapkan lima kardus mi instan yang telah diisi batu dan sampah yang diambil dari tempat sampah.
Saat bertemu dengan waria, Ferdian Paleka menawarkan bantuan mi instan untuk mereka.
Tentu saja bantuan tersebut disambut baik oleh mereka.
Ferdian Paleka dan satu temannya mengatakan akan memvideokan hal tersebut untuk kebutuhan vlog.
Dua waria yang pertama ditemuinya mengaku tak keberatan asal wajahnya tidak terekam.
Setelah masing-masing diberi satu kardus, waria itu berterima kasih dengan tulus.
"Makasih, jazakumullah ya. Jangan lupa like, comment, and share," katanya sembari tersenyum.
Korban prank bantuan berisi sampah Ferdian Paleka tak hanya mereka berdua.
Waria kedua yang mereka temui ada dua orang.
Masing-masing pun diberikan bantuan yang sama.
Mereka berlarian kecil menuju mobil karena ingin mendapat bantuan.
"Bagi.. A (sebutan Aa), makasih, semoga banyak rezeki. Hati-hati, ya," ujarnya.
Ferdian Paleka dan temannya kembali masuk mobil.
Korban terakhir dalam video tersebut adalah sekelompok anak yang sedang membangunkan sahur untuk warga.
Berbeda dengan para waria, anak-anak kecil ini langsung membuka kardua bantuan tersebut.
Mereka kesal ketika mengetahui bantuan itu berisi batu dan sampah.
Ferdian dan teman-temannya langsung tancap gas. Anak-anak itu sempat terlihat mencoba mengejar mereka.
Atas kejadian tersebut, komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi korban mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban.
Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.
Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie.
Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu bakal se-viral ini.
Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.
"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.
Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.
Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.
Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.
Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.
Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Rekan Ferdian Paleka Youtuber Bandung Resmi Jadi Tersangka, Terungkap yang Punya Ide Prank Waria
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.