Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Pemakaman Bayi PDP Covid-19 Berusia 10 Hari, Petugas Tahan Tangis saat Azani Jenazah

Pemakaman bayi PDP Covid-19 berusia 10 hari penuh duka, petugas yang mengazani jenazah menahan tangisnya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kisah Pilu Pemakaman Bayi PDP Covid-19 Berusia 10 Hari, Petugas Tahan Tangis saat Azani Jenazah
Dokumentasi Wisnu
Petugas menyalatkan jenazah bayi berusia 10 berstatus PDP Covid-19 di Bantul. 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, postingan akun Twitter @Lekday menjadi viral di sosial media.

Pasalnya, akun tersebut mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan seorang relawan berbaju hazmat putih berdiri membelakangi kamera.

Pandangan terpaku menatap drakbar dengan sebuah peti kecil berwarna putih di atasnya.

Setiap tepian kotak peti itu direkat erat dengan lakban berwarna coklat.

Sementara relawan lain yang mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap, berdiri di samping drakbar tersebut sambil tangan bersedekap.

"Pemakaman terberat adalah ketika memakamkan sebuah peti kecil," tulis pemilik akun @Lekday dalam keterangan fotonya, seperti dikutip Tribunnews.com.

Kepada Tribunnews.com, Wisnu yang merupakan satu dari relawan Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas Covid-19 Bantul dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul memberikan keterangannya.

Berita Rekomendasi

Wisnu mengatakan, pemakaman bayi berusia 10 hari tersebut dilakukan pada Minggu (17/5/2020) di Dlingo, Bantul, Yogyakarta.

Wisnu menceritakan, saat pemakaman bayi itu, ia bertugas sebagai safety officer dalam Regu 2 tim penanganan jenazah yang sedang piket.

Dia menambahkan, setiap tim biasanya terdiri dari enam orang dengan dua orang pendukung.

Namun, saat pemakaman bayi tersebut, hanya ada lima orang dalam tim dua dengan dua orang pendukung, lantaran satu orang lain berhalangan hadir.

Saat itu, Wisnu dan teman lainnya di Regu 2 baru saja selesai bertugas memakamkan jenazah di Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu tengah malam.


Setelah selesai pemakaman, ia dan anggota Regu 2 kemudian bersantap sahur di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

Kemudian ia mendapat kabar, Regu 2 harus bersiap untuk menguburkan seorang bayi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas