Tak Risau Jika Kasus Covid-19 Melonjak Saat New Normal Diterapkan, Wali Kota Bekasi: Ngapain Takut?
Wali Kota Bekasi mengaku tidak akan risau jika kasus virus corona melonjak saat new normal diterapkan.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan new normal kembali digaungkan di tengah pandemi virus corona yang kian meluas dan menginfeksi jutaan orang di dunia.
Salah satunya adalah pemerintah Indonesia.
Kendati demikian, banyak pihak yang berpendapat bahwa Indonesia belum siap untuk menerapkan new normal.
Mengingat kurva penyebaran virus corona di Tanah Air masih belum melandai.
Kritikan mengenai new normal di Indonesia tersebut dikeluarkan oleh Fadli Zon, dr Tirta, dan sebagainya.
Mengenai hal ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku tidak khawatir jika nantinya ada lonjakan kasus Covid-19 saat penerapan new normal.
• Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Sebut Surabaya Bisa Jadi Seperti Wuhan Jika Warganya Tak Patuh
• Deretan Fakta Terkait New Normal di Indonesia: Definisi, Penerapan, hingga Kritikan Sejumlah Tokoh
• 5 Opini Atiqah Hasiholan Komentari Istilah New Normal, Mengaku Tak Serang Pemerintah
Pria yang akrab disapa Pepen ini meyakinkan bahwa pihak Pemkot Bekasi mampu mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang."
"Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” ucap Rahmat di Bekasi, Rabu (27/5/2020).
Ia mengklaim saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi lambat laun berkurang, apalagi angka reproduksinya mencapai angka 0,71.
Dengan demikian, menurut dia, sangat wajar jika Kota Bekasi menerapkan new normal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.