Tanggapan PDIP hingga DPRD saat Tahu Risma Marah, Kisruh 2 Mobil PCR di Jawa Timur
Ini tanggapan dari DPRD Jawa Timur dan Surabaya serta dari PDIP terkait kemarahan Risma setelah mobil PCR bantuan dari BNPB dibawa ke daerah lain.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dikutip dari Surya.co.id, Syaifuddin beranggapan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur harus memperhatikan daerah prioritas.
Ia bahkan mengatakan Pemprov tidak memiliki strategi yang baik setelah mengirim dua mobil bantuan BNPB untuk Surabaya ke wilayah lain.
Baca: Warga yang Positif Covid-19 di Surabaya Melonjak, Ini Tanggapan Risma
Baca: Risma Akhirnya Terapkan 2 Skenario Besar Usir Corona Dari Surabaya
Padahal Surabaya memiliki jumlah kasus positif tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Dipindahnya mobil tes PCR dari Surabaya ke daerah lain menunjukkan Pemprov tidak mempunyai strategi yang cermat,” dikutip dari Surya.co.id.
Kronologi Kemarahan Risma
Awalnya, Pemkot Surabaya mendapatkan bantuan mobil lab PCR dari BNPB untuk menangani Covid-19.
Di mana terdapat dua mobil lab PCR yang akan digunakan untuk melakukan tes massal terhadap warga Surabaya.
Bantuan itu seharusnya diterima oleh Pemkot Surabaya, pada Kamis (28/5/2020) lalu.
Namun, setelah bantuan dari BNPB datang, warga Surabaya tidak bisa melakukan tes hingga sebanyak dua kali.
Hal itu dikarenakan yang pertama, mobil lab PCR bantuan dari BNPB dibawa ke Sidoarjo.
Kejadian ini berlangsung, pada Kamis (28/5/2020) sesaat setelah mobil lab PCR sampai.
Kegagalan warga Surabaya untuk melakukan tes kembali dirasakan, pada Jumat (29/5/2020) pagi.
Di mana kala itu pemkot sudah mempersiapkan untuk melakukan pemeriksaan kepada sejumlah warganya.
Baca: UPDATE Corona di Indonesia 30 Mei 2020: Kasus Baru Terbanyak Kembali Ada di Jawa Timur
Baca: Nenek Berusia 100 Tahun Asal Surabaya Buktikan Bisa Sembuh dari Covid-19, Apa Rahasianya?
Satu daerah yang awalnya akan menjadi titik pemeriksaan adalah warga di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Surabaya.