Fakta-fakta Pembunuhan Terapis Pijat di Surabaya: Pelaku dan Korban Sempat Cekcok Soal Tarif
Pelaku pembunuhan terapis pijat online asal Surabaya yang ditemukan tewas dalam kardus lemari es di sebuah rumah terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
Namun, korban meminta tambahan uang Rp 300 ribu untuk layanan tersebut.
"Belum sempat bersetubuh, dia (korban) minta uang tambahan, saya akhirnya enggak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," akunya.
Keduanya akhirnya terlibat cek-cok mulut, korban berteriak minta tolong.
YF lantas panik kemudian mengambil pisau lipat.
Baca: Fakta-fakta dan Kronologi Pembunuhan Wanita Terapis Plus-plus, Mayatnya Dimasukkan dalam Kardus
Pelaku awalnya membekap mulut Monik tapi tak mampu.
YF mengaku, takut digerebek oleh warga akibat teriakan korban itu.
"Saya panik, ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban. Saya takut digerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata dia.
Berencana bakar mayat korban
Sekira pukul 23.00 WIB, korban ditusuk menggunakan pisau lipat sebanyak empat kali dan mengenai leher bawah telinga.
Setelah memastikan korban tewas tersangka YF memasukkan jasad Monik ke kardus.
Pelaku berencana membakarnya dengan kompor portable.
Rencananya, jasad korban akan dibakar sampai berabu.
Baca: Kronologi Lengkap Mayat Dalam Kardus, Mahasiswa Kalap Tak Mau Bayar, Cekcok Lalu Tikam Sang Terapis
Namun, niat tersebut urung dilakukan, pelaku khawatir api membesar dan membakar rumah, kaki kanan korban saja yang terkena luka bakar.
"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor portable yang digunakan membakar pohon," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo.