Acara Pernikahan di Semarang Jadi Klaster Corona, Wagub Jateng Singgung Kejujuran Tamu Undangan
Acara pernikahan di Kota Semarang menjadi klaster baru penularan virus corona (Covid-19).
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Acara pernikahan bukannya berakhir bahagia, tetapi justru berujung duka.
Sebab, setelah pesta pernikahan, satu per satu keluarga mengalami sakit, kritis hingga meninggal dunia.
Lebih lanjut, Hendi tidak menyampaikan secara rinci jumlah tamu undangan dan tempat acara pernikahan tersebut.
Kendati demikian, Hendi mengungkapkan, penemuan kasus baru virus corona tersebut berawal setelah acara pernikahan selesai.
Ia pun mengatakan, ibu dari salah seorang mempelai dikabarkan meninggal dunia.
Tak hanya ibu dari mempelai, saat ini sang ayah juga tengah sakit kritis akibat terpapar Covid-19.
Baca: Pesta Pernikahan di Jateng Berakhir Duka, Satu Per Satu Kerabat Positif Covid-19, Ada yang Meninggal
Baca: Gelar Pernikahan Tanpa Protokol Kesehatan, Satu per Satu Kerabat Warga Semarang Ini Positif Covid-19
"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelas Hendi, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, salah satu anggota keluarga mempelai juga dikabarkan meninggal dunia.
"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," ungkapnya.
Hendi menyebut, dari hasil tracing ditemukan takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular virus corona.
"Dari sembilan orang ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," ujar Hendi.
Baca: Pimpin Upacara HUT Jakarta, Gubernur Anies Baswedan Sampaikan Wabah Corona Mulai Terkendali
Baca: Dua Pekan Masa Transisi, Anies Sebut Angka Reproduksi Efektif Corona di Jakarta Turun Lagi Jadi 0,98
Oleh karena itu, Hendi mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan dengan disiplin.
Meskipun, di beberapa sektor penerapan PKM dilonggarkan, masyarakat harus dengan kesadaran pribadi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.