Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyono Baru Setahun Bebas, Sempat Menghilang Hingga Akhirnya Tewas Saat Menyerang Wakapolres

Karyono hanya beberapa bulan tinggal bersama ibunya. Pada akhir tahun 2019, Karyono kembali menghilang dan pergi dari rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Karyono Baru Setahun Bebas, Sempat Menghilang Hingga Akhirnya Tewas Saat Menyerang Wakapolres
Tribunsolo.com/Agil Tri
Polisi sekaligus driver atau sopir Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni yakni Bripda Hanif Ariyono meninggalkan RSUD Karanganyar di Jalan Laksda Jalan Yos Sudarso, Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar sekira pukul 17.06 WIB, Minggu (21/6/2020). 

"Prediksinya, mantan residivis (napiter) yang terlibat kasus bom Thamrin yang pernah ditangkap di Malang," tutur Tayyip.

"Kalau memang benar, ia pernah ditangkap setelah bersembunyi di sebuah makam pada tahun 2016," tambahnya.

Namun Tayyip masih belum mengetahui motif pelaku melakukan penyerangan terhadap rombongan Wakapolres Karanganyar itu.

Polisi bersenjata lengkap mengamankan berjaga di luar IGD RSUD Karanganyar usai ajudan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengalami luka serius diserang OTK di lerang Gunung Lawu, Minggu (21/6/2020).
Polisi bersenjata lengkap mengamankan berjaga di luar IGD RSUD Karanganyar usai ajudan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengalami luka serius diserang OTK di lerang Gunung Lawu, Minggu (21/6/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

"Saya belum tahu, melihat di beberapa aksi terbaru, target masih pihak kepolisian," ucap dia.

"Target yang lain apa? belum terlalu signifikan, memang semua dialihkan ke situ (polisi)," tambahnya.

Menurutnya, itu dipicu lantaran beredarnya foto-foto yang melibatkan personel kepolisian saat giat di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tersebut.

"Selama ini masih ada, misalnya beredar foto kepolisian, itu membuat semangat tinggi mereka melakukan balas dendam," kata Tayyip.

Berita Rekomendasi

"Maka penting untuk tidak menyebarkan foto-foto itu, kalau sampai disebarkan itu bisa memunculkan potensi agitasi baru," papar dia.

"Mereka bisa semakin semangat melakukan aksi balas dendam," ujarnya.

Hal itu juga dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Wihastono Yoga Pranoto kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (22/6/2020).

Wihastono menjelaskan jika pelaku dalam kasus bom Thamrin tersebut merupakan kelompok Ciamis. Kelompok tersebut, kata Wihastono terkait dalam pencarian senjata api rakitan.

"Kelompok radikal Ciamis dan terkait pencarian senpi rakitan di Sumatera," jelasnya.

Wihasto mengungkapkan, Densus 88 masih menyelidiki motifnya menyerang polisi di kawasan Gunung Lawu kemarin siang. Termasuk soal kemungkinan Karyono beraksi tak sendirian.

"Masih lidik pihak Densus apakah pelaku bergerak sendiri atau berkelompok," tegasnya.

Sementara itu, dari pantauan Tribun Jateng sehari pasca aksi penyerangan, tampak personel Brimob dilengkapi senjata dan mobil barracuda berjaga di halaman Mapolres Karanganyar.

"Ada bantuan dari personel Brimob, peningkatan pengamanan dilakukan baik di Mapolres dan Polsek. Personel juga dilengkapi alat pelindung rompi dan senjata," ujarnya. (Tribun Network/adi/gus/ais/dtc/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kesaksian Tetangga Terakhir Kali Bertemu Karyono Penyerang Wakapolres Karanganyar: Sempat Menghilang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas