Nelayan Aceh Prihatin Kondisi Warga Rohingnya: Jika Pemerintah Tak Mampu, Kami Masyarakat Akan Bantu
Nelayan Aceh berhasil mengevakuasi hampir 100 pengungsi Rohingnya, termasuk diantaranya 79 wanita dan anak-anak.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid memuji keputusan warga Aceh untuk menampung para pengungsi ini.
Menurutnya penerimaan warga Rohingnya ini merupakan momen optimisme dan solidaritas.
"Ini adalah penghargaan bagi masyarakat di Aceh yang bersikeras dan mengambil risiko sehingga anak-anak, perempuan, dan orang-orang ini dapat dibawa ke pantai. Mereka telah menunjukkan kemanusiaan," katanya.
Ingin Menuju ke Australia
Menurut Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib para pengungsi Rohingnya sebenarnya tidak menuju ke Indonesia.
Mereka ingin berlayar menuju ke Australia namun meminta bantuan kapal untuk melanjutkan perjalanan.
"Kita pastikan standar Covid-19 terpenuhi. Tadi kita sudah komunikasi dengan warga Rohingya itu pakai penerjemah.
"Mereka meminta dibantu kapal yang bagus untuk meneruskan perjalanan ke Australia," kata pria yang akrab disapa Cek Mad ini, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Jeritan Minta Tolong Warga Rohingnya dari Atas Kapal yang Terombang-ambing di Laut Aceh Utara
Baca: RI Selamatkan 99 Pengungsi Rohingya yang Memasuki Perairan Aceh Utara
Cek Mad menjelaskan, saat ini TNI AL akan mencoba mencarikan kapal yang bisa diberikan kepada warga Rohingnya.
Dia juga mengatakan bahwa para pengungsi sudah memiliki koneksi yang bisa membantu mereka menetap di sana.
Namun saat ini Cek Mad dan jajarannya telah memutuskan untuk menampung para pengungsi atas dasar kemanusiaan.
Semua pengungsi dinyatakan negatif Covid-19 setelah rapid test.
Mereka yang sakit akan dilarikan ke Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Lhokseumawe, Masriadi)