Cerita di Balik Mundurnya Rektor Uniba dari Jabatannya, Lepas Baju dan Disambut Tangisan Demonstran
Nama Pramono Hadi menjadi bahan perbincangan setelah melakukan aksi melepas baju sebagai simbol mudurnya ia dari jabatan Rektor Uniba
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Nama Pramono Hadi menjadi bahan perbincangan setelah melakukan aksi melepas baju sebagai simbol mudurnya ia dari jabatan Rektor Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta.
Diketahui sebelumnya, aksi Pramono tersebut berlangsung saat digelarnya unjuk rasa oleh berbagai lapisan civitas akademika Uniba Surakarta, Selasa (30/6/2020) pagi.
Pramono menjelaskan aksi melepas baju yang dirinya lakukan secara spontan.
Hal tersebut juga sebagai bukti mulai detik itu dirinya sudah tidak mampu mengemban amanah sebagai rektor yang diberikan oleh pihak yayasan.
"Inilah Pramono sudah tidak mampu melakukan aktivitas sebagai rektor."
"Ya sudah secara spontan saya lepas (baju, red), itu sebagai simbol saya melepaskan jabatan rektor saya," katanya, Kamis (2/7/2020).
Pramono melanjutkan ceritanya, melihat dirinya melepaskan baju para demonstran yang terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa Uniba memberikan responnya.
Bahkan menurut pengakuan Pramono ada dosen dan karyawan Uniba menangis lihat aksinya melepas baju.
Baca: Mahasiswa hingga Dosen Uniba Solo Demo, Rektor Pramono Hadi Lepas Baju: Saya Menyatakan Mundur
"Banyak karyawan dan dosen merasa Pak Pramono begitu emosionalnya."
"Banyak yang menangis karena saya deket karyawan dan dosen. Apa yang saya rasakan mereka juga rasakan," imbuhnya.
Pramono dalam kesempatan tersebut juga menceritakan secara gamblang duduk permasalahan yang terjadi di lingkungan kampus Uniba.
Ia menuturkan aksi unjuk rasa pertama kali berlangsung pada hari Senin 22 Juni 2020.
Saat itu ada 11 tuntutan yang dilayangkan para mahasiswa ke pihak rektorat dan yayasan.
"Salah satunya terkait dengan proses pembelajaran. Ini sudah kami handle dan massa sudah merasa puas dengan jawaban kami selaku akademis."