Saksi Kasus Kuli Bangunan Tewas Dicangkul Alami Lebam di Tubuh dan Wajah, Petinggi Polsek Diperiksa
Saksi atas kasus tukang bangunan yang tewas dicangkul diduga alami penyiksaan. Saksi bernama Sarpan mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Editor: Miftah
"Kejadiannya Kamis sekitar jam 3 ada pembunuhan. Dicangkul sama yang namanya Anjas. Setelah itu dibawalah saya ke TKP Percutseituan, diproseslah saya di sana, ditanyai gini-gini, pelakunya si Anjas," ucapnya yang ditemui di kawasan Simpang Jodoh Tembung, Kabupaten Deliserdang, Selasa.
Sambil memperlihatkan wajah dan tubuhnya yang lebam dan terlihat biru, Sarpan secara lugas menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan pukulan demi pukulan yang dilakukan oknum polisi.
"Dada sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan muka. Mata dilakban, malam itu. Dimasukkan ke dalam sel tahanan sementara," ujarnya.
Sambung pria bertubuh gempal ini, petugas kepolisian cuma bertanya siapa pelaku pembunuhan tersebut.
“Cuma nanya gitu aja, siapa pelakunya? (Dijawab) Anjas, ditendang awak. Asal (jawab) Anjas langsung ditendang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percutseituan dihebohkan kasus pembunuhan, Kamis (2/7/2020) siang.
Seorang pria yang bekerja sebagai kuli bangunan tewas bersimbah darah.
Adapun identitas korban yakni Dodi Sumanto alias Andika (41).
Ia diduga tewas usai dicangkul di bagian kepalanya oleh pelaku.
Informasi dihimpun wartawan, peristiwa mengenaskan ini berawal saat korban bersama temannya tengah bekerja merehab dinding kamar rumah di Jalan Sidomulyo Gg Gelatik Pasar IX.
Siang itu, korban baru saja memulai bekerja setelah istirahat makan siang.
Ketika korban sedang mengaduk aduk semen di ruang tamu, tiba tiba seorang pemuda berinisial A (24) datang dan mengayunkan cangkul ke leher korban.
Baca: Janda di Sidoarjo Diduga Menjadi Korban Pembunuhan, Mobil Hilang Terekam CCTV Tinggalkan Perumahan
Baca: Terungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Jambi, Terkait Hutang Ayah Korban
Korban langsung terkapar berlumuran darah.
Pelaku disebut-sebut sebagai anak pemilik rumah tempat korban bekerja.