Guru SLB Cabuli Penyandang Tuna Grahita, Terungkap karena Perut Korban Membesar, Sudah Hamil 7 Bulan
TI, oknum guru Sekolah Luar Biasa ( SLB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah tega mencabuli anak didiknya seorang penyandang disabilitas tuna grahita.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Seorang guru SLB mencabuli anak didiknya seorang penyandang disabilitas tuna grahita.
Terungkap lantaran perut korban kian membesar.
Akibat perbuatan bejat TI, kini gadis berusia 20 tahun tersebut hamil 7 bulan.
TI, oknum guru Sekolah Luar Biasa ( SLB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah tega mencabuli anak didiknya.
Kepala SLB Negeri Blora, Sutoto, menyampaikan, TI yang berstatus guru honorer itu diberhentikan pada 6 Juli 2020 setelah orangtua korban melapor ke sekolah.
"Iya benar, yang bersangkutan sudah saya coret namanya," kata Sutoto saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (9/7/2020).
Menurut Sutoto, TI sebelumnya sudah aktif mengajar selama 6 tahun hingga akhirnya perbuatan cabulnya terbongkar lantaran perut korban semakin terlihat membesar.
Oknum guru tersebut sebenarnya sudah menikah namun belum dikaruniai anak.
Baca: Pelaku Pencabulan Gadis 13 Tahun di Lampung Bukan Kepala UPT, Tapi Hanya Pendamping
Baca: Jadi Tempat Pencabulan Oleh Oknum Pengurus, Rumah Aman Lampung Timur Diminta Dibekukan
Sementara istri dari oknum guru itu adalah penyadang disabilitas tuna rungu.
"Orangtuanya mengadu ke saya dan setelah dikonfirmasi benar adanya. Kasus ini sudah ditindaklanjuti Pemkab Blora dan tidak dilaporkan ke kepolisian," kata Sutoto.
Sementara itu, Kapolsek Jepon, Iptu Supriyono membenarkan kasus pencabulan yang dilakukan oleh TI hingga seorang siswinya hamil.
Meski belum ada laporan masuk ke Polsek Jepon, anggotanya sudah memastikan dengan mengonfirmasi ke pihak desa.
"Diselesaikan secara kekeluargaan. Informasinya sudah dinikah siri dan jika sudah lahir akan dinikah secara resmi," terang Supriyono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru SLB Cabuli Siswi Penyandang Tuna Grahita hingga Hamil 7 Bulan"