Heboh Perawat Honorer di Cianjur Menangis karena Dipecat, Tampak Tertunduk dalam Pelukan
Jagat maya Cianjur dihebohkan dengan pemecatan seorang perawat honorer di rumah sakit Umum Daerah Sayang Cianjur
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Heboh seorang perawat honorer dipecat.
Beredar foto saat perawat tersebut tengah menangis.
Selain itu juga beredar foto surat keputusan pemecatan dari RS terkait.
Jagat maya Cianjur dihebohkan dengan pemecatan seorang perawat honorer di rumah sakit Umum Daerah Sayang Cianjur berinisial RS.
Foto RS yang menangis disandingkan dengan surat keputusan pemecatan dari RSUD Sayang Cianjur.
Foto tersebut beredar luas dan menjadi viral sejak Kamis (16/7/2020) malam sampai dengan Jumat (17/7/2020) pagi ini.
Beragam komentar simpati datang dari berbagai kalangan netizen.
Tak sedikit yang memberikan dukungan untuk RS yang disebut-sebut dipecat karena diduga berkecimpung di dunia partai politik.
Namun dari pihak keluarga mengklarifikasi bahwa RS tak terlibat partai politik.
Wakil Ketua II Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Cianjur, Edi Sutanto, langsung menggelar pertemuan dan berencana segera beraudiensi dengan pihak direksi.
Baca: VIRAL Aksi Heroik Bocah 6 Tahun Selamatkan Adik dari Serangan Anjing, Captain America: Kamu Pahlawan
Baca: VIRAL Netizen Mengeluh Tak Bisa Refund Tiket Online Travel Agent, Tagihan Menumpuk 2 Kali Lipat
Baca: 400 Perawat di Jepang Mengundurkan Diri Jika Tak Mendapat Bonus Musim Panas
"Betul sudah viral karyawan rumah sakit yang kebetulan keluarga besar kami perawat di Rumah Sakit Cianjur dipecat, saya selaku salah satu pengurus di DPD PPNI akan berkoordinasi dengan ketua DPK Rumah sakit," ujar Edi, di sekretariat Cianjur Hospital Bikers Jumat (17/7/2020).
Edi mengatakan pihaknya akan menimbang dan mempelajari SK tersebut serta mengklarifikasi jangan sampai terjadi ada pemutusan sepihak.
Edi mengatakan jika ada informasi pemutusan sepihak pihaknya akan menempuh prosedur yang biasa yang ada dalam peraturan di lembaga profesi PPNI.
"Kami akan tempuh dengan tahap-tahap untuk mengklarifikasi mungkin untuk klarifikasi tersebut juga dilakukan pengumpulan data hasil investigasi di lapangan," katanya.