Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sogok Petugas Rp 350.000 Agar Bisa Masuk Klungkung Tanpa Surat Rapid Test, Hermanus Diperiksa Polisi

Hermanus diperiksa lantaran mengaku menyogok petugas di Padang Bai sebesar Rp 350 ribu saat masuk Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sogok Petugas Rp 350.000 Agar Bisa Masuk Klungkung Tanpa Surat Rapid Test, Hermanus Diperiksa Polisi
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Lolos Tanpa Rapid Test, Pria Asal Sumba Ngaku Beri Rp 350 Ribu ke Oknum di Pelabuhan Padang Bai 

Dengan pengakuannya itu, Satpol PP kemudian membuatkan surat pernyataan atas keterangan yang diberikan.

Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP Karangasem, pria itu lalu dipulangkan ke kampung halamannya di Sumba Barat.

"Kami telah berkoordinasi dengan Satpol PP Karangasem. Karena sejak awal tidak dilengkapi surat rapid test dan tidak lapor diri, yang bersangkutan kami fasilitasi untuk pulang ke kampung halamannya," ungkap Kasatpol PP Klungkung, I Putu Suarta.

Kabid Keselamatan Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem, Komang Budiarta menampik semua pernyataan pria yang mengaku bernama Antonius tersebut.

"Kami merasa tidak pernah seperti itu (meminta uang), tapi kok beritanya seperti itu, bahkan membuat surat pernyataan," jelas Budiarta yang juga Satgas Covid-19 di Padang Bai.

Ia juga menyayangkan Satpol PP Klungkung yang menerima pernyataan mentah.

Baca: Pembunuh Polisi di Bali Itu Akhirnya Bebas, Sara Connor Tutupi Wajah Saat Tinggalkan LP Kerobokan

Bahkan KTP yang ditunjukkan ke Satpol PP Klungkung itu, merupakan KTP dari pamannya.

BERITA REKOMENDASI

Saat ini pria itupun masih diinterogasi di Polsek Padang Bai.

"Keterangannya dia sekarang plintat plintut. Kami juga sangat sayangkan Satpol PP Klungkung, kok terima pernyataan itu mentah. Kenapa saya katakan mentah? Karena data KTP yang dipakai sebagai pembuatan identifikasi itu, ternyata KTP pamannya dibawa kesini. Bukan namanya dia itu, foto juga tidak sama, kok tidak dikonfirmasi ke orangnya," jelas Budiarta.

Terkait lolosnya Antonuis dan 18 orang lainya, Budiarta mengaku masih menelusurinya.

Pasca peristiwa kapal karam, pengawasan memang agak longgar karena petugas juga konsentrasinya mengurai antrean panjang kendaraan hingga ke luar pelabuhan.

"Saat itu kan kondisi tidak normal, karena peristiwa kapal karam. Jujur saja kami masih dalami bagaimana bisa dia lolos. Yang jelas kami tidak bisa ketatkan waktu itu, karena kami juga harus fokus mengurai kemacetan di pelabuhan," ungkapnya.


Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Babak Baru Pria Sumba yang Mengaku Beri Uang 'Pelicin' Agar Lolos Via Padang Bai, Ini Pengakuannya

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas