VIRAL BPKB Mobil Digadaikan Sales untuk Utang Rp 200 Juta, Dealer: Proses Hukum Sudah Berjalan
Kisah seorang warganet yang BPKB mobilnya digadaikan oleh sales viral di media sosial. Dealer memastikan proses hukum telah berjalan.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Adan lantas mendatangi Tunas Toyota Cimindi untuk mengurus BPKB mobilnya tersebut.
Namun, menurut Adan, pihak dealer menyebutkan bahwa BPKB mobil tersebut sudah diserahkan pada sales di bulan November lalu.
Sementara, sales tersebut sudah keluar dari Tunas Toyota Cimindi.
Adan pun sempat mempertanyakan mengapa BPKB mobilnya diberikan pada orang lain tanpa seizinnya.
Selanjutnya, pada 13 Mei 2020, Adan mengaku mendapat kabar bahwa BPKB mobilnya sudah dijadikan agunan untuk pinjaman senilai Rp 200 juta.
Baca: Kisah Para Guru di Malaysia Buat Meja Belajar untuk Para Murid Viral hingga Warganet Beri Donasi
Bahkan, cicilan pinjaman tersebut tidak dibayar sejak Maret 2020.
"Ini modus penipuan baru, hati-hati teman-teman semua ya," kata Adan.
Adan mengungkapkan, ia sudah mencoba berkali-kali menyelesaikan masalah ini dengan pihak dealer secara baik-baik.
Menurutnya, pihak dealer sudah berjanji akan menebus BPKB mobilnya.
Namun, pihak dealer memintanya untuk melaporkan sales pada Polres Bandung.
"Sudah saya lakukan. Dalam keadaan sakit saya bolak-balik kator polisi."
"Sampai saya wawancara BAP dari siang sampai maghrib juga saya lakukan buat menuhin permintaan orang dealer," kisahnya.
Baca: VIRAL Aksi Heroik Bocah 6 Tahun Selamatkan Adik dari Serangan Anjing, Captain America: Kamu Pahlawan
Menurut unggahan Adan beberapa waktu lalu, ia belum juga menerima BPKB mobilnya.
"Ini sudah sembilan bulan dari saya beli mobil, sudah tiga bulan dari saya datang ke @tunascimindi.id minta BPKB saya secara baik-baik."
"Tolong dong jangan seenaknya permainkan customer kayak gini," kata Adan.
Diketahui, unggahan Adan di akun Instagramnya tersebut kini telah dihapus.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com telah mencoba menghubungi pengunggah namun belum mendapat jawaban.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)