Pria Nekat Tusuk Imam Masjid karena Tak Puas Konsultasi, Kejiwaannya akan Diperiksa
Imam masjid di Pekanbaru ditusuk seorang pria lantaran pelaku merasa tak puas saat menjalani konsultasi.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
Pelaku Diperiksa Polisi
Baca: Dipicu Jatah Warisan, Pria di Maluku Hantam Ayah Kandung Pakai Balok Hingga Tewas
Baca: Kronologi Satu Keluarga di Bogor Kena Corona, Berawal dari Perjalanan Dinas, Ayah & Anak Meninggal
Selang beberapa waktu, polisi mendatangi lokasi kejadian.
Pelaku berinisial IM umur 26 tahun ini kemudian digelandang ke kantor polisi dan diperiksa.
"Ya benar. Pelaku sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang Mu'min Wijaya, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Motif Penusukan
Kombes Pol Nandang mengatakan motif penusukan karena pelaku masalah sepele, yakni tidak puas dengan konsultasinya bersama korban.
"Tapi menurut si pelaku ini, konsultasi yang diberikan korban tidak memuaskan."
"Oleh karena itu pelaku merasa kecewa, dan akhirnya dia (pelaku) melakukan penganiayaan terhadap korban," kata Nandang, dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Terkait peristiwa ini, Nandang mengatakan pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memintai keterangan saksi, serta menyita barang bukti.
Diantaranya pisau yang digunakan pelaku, yang sudah dalam kondisi bengkok, serta rekaman CCTV masjid.
"Langkah selanjutnya kita akan cek kesehatan jiwa si pelaku ini. Kita sudah cek urine, hasilnya negatif (narkoba)," urainya.
Baca: Ayah dan Anak Bertengkar, Keluarga Tak Hiraukan hingga Terjadi Pembunuhan, Korban Bersimbah Darah
Baca: Keluarga Bantah Motif Pembunuhan Pria oleh Tetangga karena Selingkuh, Keluarga Pelaku Disebut Iri
Nandang memastikan, korban sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Korban berhasil selamat dan dalam kondisi baik, hanya mengalami sedikit luka.
Meski begitu, korban akan tetap diambil visum.
"Pelaku melakukan aksinya sendiri," pungkas Nandang.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)(Kompas.com/Idon Tanjung)