Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikut Dirawat karena Covid-19, Istri Wali Kota Banjarbaru Menangis di Makam Sang Suami

Proses pemakaman almarhum Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani Senin, (10/8/2020) dengan menggunakan protokol Covid-19, berlangsung haru.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ikut Dirawat karena Covid-19, Istri Wali Kota Banjarbaru Menangis di Makam Sang Suami
BANJARMASINPOST.CO.ID/nurholis huda
Hj Ririen Kartika Rini, istri Nadjmi Adhani tidak bisa menyembunyikan sedihnya ditinggal sang suami. Ia meneteskan air mata di makam sang suami. 

Jenazah yang berada di dalam kotak peti dibawa dengan protokol kesehatan covid-19.

Saat proses pemakaman juga menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Wakil Wali Kota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan mengatakan dirinya dan warga Banjarbaru sangat kehilangan atas meninggalnya Wali Kota Banjarbaru.

Dirinya meminta warga Banjarbaru untuk mendoakan almarhum diterima disisiNya dan khusnul khatimah

Hanya 20 Orang Boleh Dekati Makam
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru Dedi Sutoyo menginformasikan, jenazah Nadjmi Adhani dilakukan dengan standar protokol Covid-19.

Pemakaman pun dibatasi untuk 20 orang saja yang mendekat di sekitar makam.

”Pemakaman almarhum dilakukan dengan standar protokol Covid-19. Yang bisa mengakses dekat makam dibatasi untuk 20 orang saja,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Pemakaman almarhum dilakukan dengan standar protokol Covid-19. Yang bisa mengakses dekat makam dibatasi untuk 20 orang saja

Sebanyak 20 orang itu terdiri dari keluarga almarhum (7 orang), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda (5 orang), Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Bagian Humas dan Protokol (6 orang), serta pembawa acara.

nadjmi ririen
Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani dan istri Hj Ririen Kartika Rini.

Saturasi Oksigen Menurun Hingga Kondisi Drop

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza menuturkan, kondisi kesehatan Nadjmi menurun pada Minggu (9/8/2020) sore. Ia mengalami sesak napas hingga saturasi oksigennya sempat turun ke 40 persen.

Padahal, saturasi oksigen normal adalah 95-100 persen.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Hj Suciati menjelaskan hal yang sama.

"Ya, saturasinya kurang baik. Dipasang ventilator pukul 10.00 Wita, seizin putera beliau," kata Suciati dikonfirmasi Banjarmasinpost.co.id, Minggu (9/8/2020).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas