Viral Penampakan Awan Tsunami di Aceh, BMKG Sebut Berpotensi Angin Kencang, Minta Masyarakat Waspada
Sebuah penampakan awan berbentuk gelombang laut mirip tsunami terlihat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penampakan awan berbentuk gelombang laut mirip tsunami terlihat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Video penampakan awan tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Munculnya fenomena ini sontak membuat warga Meulaboh cemas dan berpikir akan terjadi bencana dahsyat.
Sebagian masyarakat bertanya-tanya, apakah awan ini pertanda datangnya bencana alam.
Baca: Bea Cukai dan BNN Bongkar Upaya Penyelundupan 16,7 Kilogram Sabu di Aceh
Baca: Penampakan Awan Arcus, Awan Gulung Raksasa yang Selimuti Langit Aceh, Bisa Timbulkan Badai & Hujan
Baca: Angin Kencang di Wilayah Aceh Diprediksi Berlangsung Hingga September, Waspada Kebakaran Hutan
Baca: Remaja Pengungsi asal Rohingya Menghilang dari Kamp Pengungsian Aceh
Menanggapi viralnya video fenomena awan tersebut, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar angkat bicara.
Kepala Seksi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria menjelaskan, penampakan fenomena awan berbentuk tsunami yang terjadi di Aceh.
Zakaria menyebut, fenomena alam berupa awan seperti ombak menggulung yang memanjang di langit. dikenal sebagai awan Arcus atau awan tsunami.
"Awan berbentuk seperti ombak yang menggulung namanya awan Arcus atau disebut juga awan Tsunami, ini memang fenomena langka" kata Zakaria, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Yogyakarta Diguncang Gempa Magnitudo 5,2 Tak Berpotensi Tsunami, Getaran Dirasakan hingga Wonogiri
Baca: Setelah Viral Salon Murah, Sekarang Ada Mie Ayam Cuma Rp 5 Ribu di Jogja, Pembeli: Rasanya Enak
Baca: Gempa Mengguncang Pulau Sumba, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Ia mengatakan, penampakan fenomena seperti itu merupakan bagian dari awan kumulonimbus.
Bahkan, sejumlah potensi bisa muncul akibat fenomena alam tersebut.
Zakaria menambahkan, awan ini bisa menimbulkan angin kencang hingga hujan es.
"Awan ini merupakan bagian dari awan CB (kumulonimbus). Awan ini merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level (single level)," ujar Zakaria.
"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bisa juga terjadi kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," lanjutnya.
Baca: Getaran Gempa Magnitudo 5,2 di Pesisir Selatan Terasa Hingga ke Kota Padang
Baca: Polda Aceh Gagalkan Penyelundupan 33 Kg Sabu, Tersangka Diupah Rp 5 Juta Per Kg Antar Sabu ke Sumut
Baca: Ada Wisatawan Terseret Ombak, 6 Korban Dievakuasi, Pantai Goa Cemara Ditutup Sementara
Baca: Sejak 2018 Frekuensi Gempa Bumi Meningkat Lebih dari 11 Ribu Kali
Menurutnya, awan ini biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas.