Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Adik Ipar Edo Kondologit: Keluarga Unjuk Rasa Tuntut Keadilan, Kapolres Minta Bersabar

Adik ipar penyanyi Edo Kondolangit berinisial GKR (21) tewas saat ditahan di Mapolres Sorong Kota.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kematian Adik Ipar Edo Kondologit: Keluarga Unjuk Rasa Tuntut Keadilan, Kapolres Minta Bersabar
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Penyanyi Edo Kondologit menyanyikan lagu berjudul Kebyar-kebyar karya Edi Gombloh pada pertandingan final Rusun Cup yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro , Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/11/2015). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Adik ipar penyanyi Edo Kondolangit berinisial GKR (21) tewas saat ditahan di Mapolres Sorong Kota.

Edo pun menuntut keadilan atas tewasnya adik iparnya tersebut, karena kematian korban dianggap tidak wajar.

Terlebih lagi ditemukan luka tembak dan bekas penganiayaan di sekujur tubuh korban saat berada di dalam tahanan Mapolres Sorong.

Bahkan, dalam rekaman video yang viral di media sosial, Edo menyampaikan kemarahannya tersebut.

Ia akan menuntut aparat polisi, mulai dari Propam, Polsek hingga Polda Papua untuk bertanggung jawab.

Ditangkap atas dugaan pembunuhan dan pemerkosaan seorang nenek

Diberitakan Tribunnews.com, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan menjelaskan, GKR ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai dengan pemerkosaan terhadap seorang nenek berusia 70 tahun pada Kamis (27/8/2020), sekira pukul 23.00 WIT.

Berita Rekomendasi

Ary mengatakan, dalam kasus itu, GKR diduga di bawah pengaruh alkohol.

Saat kejadian, GKR masuk ke dalam rumah korbannya melalui jendela bagian belakang dan mengambil ponsel.

Baca: Edo Kondologit Ngamuk, Tak Terima Adik Iparnya Tewas Setelah Ditangkap karena Diduga Perkosa Nenek

Baca: Adik Iparnya Meninggal di Tahanan, Edo Kondologit dan Keluarga Unjuk Rasa Tuntut Keadilan

Ketika GKR hendak mengambil televisi, korban tiba-tiba mengetahui dan mempergoki tersangka.

Korban dan pelaku sempat saling dorong hingga akhirnya korban terjatuh lalu dicekik oleh pelaku menggunakan tali di bagian leher hingga tewas.

"Kemudian tersangka memerkosa korban sebanyak satu kali," ujar Ary dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).

Ditembak saat ditangkap dan dianiaya di dalam sel

Saat ditangkap, kaki yang bersangkutan juga terpaksa ditembak.

Kaki yang bersangkutan terpaksa ditembak petugas karena dianggap melawan dan berusaha melarikan diri.

Setelah itu, GKR dijebloskan ke dalam sel tahanan Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang bersangkutan sebelum meninggal kami sedang melakukan interogasi dan ia mengaku ada hubungan ipar dari Edo Kondologit."

"Sebelumnya, dia mengaku tidak bersalah dalam kasus pembunuhan yang disertai pemerkosaan itu," kata Kasat Reskrim Polres Sorong Kota AKP Misbhacul Munir, dikutip dari Kompas.com.

Edo Kondologit saat menyampaikan aspirasi di polres Sorong kota(Maichel KOMPAS. com)
Edo Kondologit saat menyampaikan aspirasi di polres Sorong kota(Maichel KOMPAS. com) (kompas.com)

Namun nahas, saat berada di dalam sel tersebut, GKR justru diduga dianiaya tahanan lain hingga tak sadarkan diri.

Dari hasil penyelidikan sementara, tahanan yang melakukan penganiayaan terhadap GKR itu diketahui berinisal C.

Saat kejadian tersebut, korban sempat dievakuasi petugas ke rumah sakit untuk mendapat perawatan menis.

Sayangnya, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.

"Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, satu tersangka inisial C sudah mengakui perbuatannya," terangnya.

"Usai menganiaya korban hingga tak sadarkan diri itu, tersangka sempat memanggil petugas piket jaga, 'Pak...Pak, ada tahanan yang lemas'."

"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Keluarga unjuk rasa tuntut keadilan

Sejumlah anggota keluarga Edo melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Sorong Kota, Senin.

Aksi itu berlangsung pukul 12.30 WIT, mereka menerobos masuk hingga ke halaman Mapolres Sorong Kota dengan menggunakan sejumlah kendaraan sambil membawa pamflet.

Edo yang ikut dalam aksi tersebut menuntut keadilan atas kematian adik iparnya.

Baca: Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Sel Diduga Dianiaya Tahanan Lain, Ini Keterangan Polisi & Faktanya

"Bapak polisi bisa melihat sendiri betapa sedihnya seorang ibu anaknya meninggal dalam keadaan tidak wajar dengan kaki tertembak dan dianiaya oleh para tahanan itu," kata Edo, seperti dikutip dari Kompas.com.

Edo menilai, meninggalnya sang adik ipar di sel tahanan tidak wajar.

Politisi PDIP ini mengatakan, polisi harusnya jadi pengayom masyarakat.

"Tetapi hal itu terbalik, polisi menganiaya dan membunuh itulah image dari masyarakat. Tolong polisi ubah itu," ujarnya.

Edo pun berharap agar kasus tewasnya GKR diusut dengan tuntas, termasuk jika ada oknum polisi yang terlibat.

Kapolres minta keluarga bersabar

Menyikapi desakan dari pihak keluarga korban, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan memintanya untuk bersabar.

Ia pun berjanji akan mengusut kasus tersebut secara tuntas dan tidak segan menindak anggotanya yang terbukti bersalah.

Baca: Polisi Investigasi Dugaan Kelalaian Personel yang Sebabkan Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Tahanan

Baca: Edo Kondologit Adukan Kematian Adik Iparnya ke Wakapolda Papua Barat, Hari Ini Propam Investigasi

"Saya minta bersabar, saya akan bertindak profesional dan tidak melihat anggota itu siapa."

"Bila ditemukan anggota saya membuat pelanggaran, saya akan profesional di sini, silahkan keluarga ikut kawal proses ini," kata Kapolres, dikutip dari Kompas.com.

Ary mengatakan, sesuai dengan intruksi Kapolda Papua, kasus tersebut saat ini telah diselidiki oleh Propam dan Direktur Kriminal Khusus Polda Papua Barat.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Igman Ibrahim, Kompas.com/Maichel)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas