Beredar Isu Babi di Murakarta Jelmaan Gadis di Sebuah Desa, Begini Tanggapan Kades
Babi yang disebut-sebut jelmaan itu bisa berubah ke wujud manusia kembali bila ayahnya mau bertaubat
Editor: Eko Sutriyanto
Di rumah berlantai semen itu, ia tinggal berdua saja dengan sang istri karena belum memiliki anak meski sudah lama menikah.
Reno diketahui bukan asli Desa Karang Waru Kecamatan Rupit Muratara tempat ditemukannya babi hutan itu.
Ia berasal dari Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas.
Reno menikahi Sukmawati (28) yang merupakan warga asli Desa Karang Waru Kecamatan Rupit Muratara.
Reno menceritakan, awalnya ia mengambil air di sebuah mata air dalam hutan tak jauh dari rumahnya.
Saat Reno pulang, babi itu tiba-tiba muncul dan mengikuti langkah Reno sampai tiba di rumahnya.
Babi itu sempat diusirnya dan diantar ke dalam hutan lagi, namun tetap saja mengikuti Reno ke rumah.
"Aneh tapi nyata, sudah saya usir balik lagi ikut saya dia, anehnya itu karena ini babi hutan.
Biasanya babi hutan itu kalau lihat manusia pasti lari atau kita yang diseruduknya," kata Reno.
Reno melanjutkan, babi hutan itu ditinggalkannya di luar rumah lalu Reno menutup pintu rumahnya.
Selang beberapa waktu, Reno membuka pintu rumahnya dan melihat sang babi masih ada depan pintu.
"Saya pikir dia sudah pergi kan, saya kedepan lagi, ternyata dia masih ada depan pintu, tiduran, menangis dia," cerita Reno.
Reno mengatakan, babi itu sempat diusirnya namun sang babi tak mau pergi dan mengeluarkan air mata seperti menangis.
Kini babi itu dipelihara oleh Reno di samping rumahnya dan menjadi tontonan warga.