Beredar Isu Babi di Murakarta Jelmaan Gadis di Sebuah Desa, Begini Tanggapan Kades
Babi yang disebut-sebut jelmaan itu bisa berubah ke wujud manusia kembali bila ayahnya mau bertaubat
Editor: Eko Sutriyanto
"Di desa kami ini tidak ada nama Susi berusia 18 tahun, orang itu mengada-ada saja," kata Cung Huang.
Selaku pemerintah desa, pihaknya sudah melaporkan akun facebook yang menyebar hoaks itu ke kantor Polres Muratara.
Baca: Ferdy Peto Unggah Kegiatan Nenek Betrand Peto yang Gantikan Tugas sang Cucu Beri Makan Ternak Babi
Ia berharap masyarakat Kabupaten Muratara tidak mudah percaya dengan postingan dari sosial media.
"Sudah kami laporkan, karena mencemari nama desa kami, kami harapkan masyarakat Muratara tidak percaya hal itu," ujarnya.
Cerita Reno
Babi betina itu semakin viral di sosial media karena hampir setiap orang datang melihatnya mengambil foto dan video untuk diposting.
Hingga hari ini, Selasa (1/9/7 2020), warga desa setempat maupun dari desa lain terus berbondong-bondong datang untuk melihat babi itu.
Babi itu viral karena disebut-sebut memiliki beberapa keanehan dan berbeda dari kebanyakan babi di hutan.
Babi hutan yang seharusnya liar itu tiba-tiba jinak dan membuntuti salah seorang warga dari hutan sampai pulang ke rumah.
Warga yang dibuntuti babi itu adalah Reno (34) warga Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Reno mengaku dirinya bukanlah seorang pawang babi atau pemelihara babi.
Baca: Sabam Sirait: Kita Butuh Kepala Daerah yang Saleh dan Benar
Reno adalah warga biasa yang sehari-hari bekerja menyadap karet.
Namun saat harga karet murah seperti sekarang ini, ia terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Reno tinggal bersama istrinya di sebuah rumah kecil terbuat dari papan berukuran 3x5 meter.