Maling Motor di Masjid Lubuklinggau Selalu Pura-pura Mau Salat, Beraksi Kurang dari 5 Menit
Ia adalah residivis yang baru keluar dari Lapas Muba dalam perkara pencurian dan bebas karena program asimilasi.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Sopian Hadi yang kerap mencuri sepeda motor akhirnya tertangkap. Sabtu (29/8/2020).
Pelaku curanmor di Lubuklinggau tersebut sudah berkali-kali beraksi dan pernah dipenjara.
Ia adalah residivis yang baru keluar dari Lapas Muba dalam perkara pencurian dan bebas karena program asimilasi.
Puncaknya warga Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba ini kembali tertangkap setelah gagal mencuri motor di depan Daylidose Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Sabtu.
Baca: Ayah yang Curi HP untuk Anak Belajar Online Menangis, Istri Mensos Juliari Batubara Beri HP & Laptop
Saat itu, selain menangkap pelaku, polisi mengamankan barang bukti kunci T hingga beberapa jenis, satu bilah pisau, ketapel, tas hitam, sepatu dan sarung tangan.
Sopian mengakui, telah melakukan sejumlah aksi pencurian di beberapa lokasi di Kota Lubuklinggau, terutama di lingkungan masjid saat para jamaah sedang salat.
"Jumlahnya saya lupa, kalau di masjid saya pura-pura mau salat, ambil wudu dulu, saat orang salat motornya saya ambil," kata Sopian pada wartawan saat pers rilis di Polres Lubuklinggau, Rabu (2/9/2020).
Dalam menjalankan aksinya, ia tak seorang diri melainkan dibantu oleh temannya Raden yang kini berstatus sebagai DPO. Saat beraksi Raden bertugas menunggu dan mengamati situasi di luar pagar masjid.
Baca: Warga Histeris Lihat Bayi Dikubur Hidup-hidup Kondisi Masih Menangis, Ibu Panik Anaknya Lapor Polisi
"Saya masuk kedalam pakai peci, setelah motor dapat, saya bawa keluar kami pergi, dalam sekali beraksi paling lama lima menit, kadang tidak sampai tergantung motornya," ungkapnya.
Namun, dari sekian banyak kendaraan bermotor, yang paling diincarnya adalah Honda Revo dan motor matic, selain mudah mengambilnya harga jualnya juga cukup tinggi dibandingkan motor lainnya.
"Setiap kami dapat motor langsung kami bawak ke dusun untuk dijual, sekali jual harganya Rp 2 juta, duitnya kami bagi untuk makan dan beli pakaian," ujarnya.
Ia juga mengaku, tinggal di Kota Lubuklinggau baru satu setengah bulan terakhir, ia bersama temannya mengontrak diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan.
"Baru satu setengah bulan kami disini (Linggau) habis keluar penjara kemarin, kami juga tidak hanya ngambil motor, tapi bongkar rumah juga," terangnya.
Sementara Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mustofa melalui Kasatreskrim AKP Alex Andriyan menyampaikan, pelaku merupakan spesialis pencuri kendaraan bermotor di masjid.