Keluarga Pasien di RS Grand Med Ngamuk, Darah yang Dibeli Tak Kunjung Diberikan, Nyaris Adu Jotos
Keluarga pasien di Rumah Sakit Grand Med Lubukpakam mengamuk. Mereka kesal dengan pelayanan rumah sakit.
Editor: Miftah
Setelah menunggu 30 menit, lanjut Mahendra, keluarga kembali diberi informasi bahwa pasien harus mendapatkan transfusi darah.
Informasi itu diterima pihak keluarga pukul 22.00 WIB.
"Mau kemana lah kami cari darah jam segitu. Sementara adik saya enggak bisa karena tensinya tinggi," kata Mahendra.
Hingga pagi hari, sempat dibawa seorang pendonor, namun tidak cocok.
Selanjutnya, dari rumah sakit ada dari teknisi yang darahnya cocok.
Lalu diambil lah darah orang yang tidak dikenal ini.
Mahendra dan keluarga diminta membayar Rp 3,8 juta.
"Mereka bilang, saat penyulingan darah, orangtua saya meninggal Senin, 31 Agustus pukul 14.33 WIB, karena lambat dimasukkan trombosit.
Kalau dimasukkan dari awal, kenapa harus menunggu 24 jam.
Kami bayar Rp 3,8 juta, tapi enggak ada dikasih yang namanya darah itu," kata Mahendra.
Setelah mertuanya meninggal dunia, Mahendra bersama adiknya datang ke rumah sakit dengan niat ingin melihat darah yang sudah dibeli, tapi tidak jadi ditransfusi ke mertuanya.
Namun sayang, sudah berjam-jam menunggu, darah tak kunjung diberikan.
Begitu Mahendra hendak meninggalkan rumah sakit, barulah darah diperlihatkan, bertepatan dengan kedatangan sejumlah wartawan.
Hal inilah yang kemudian membuat Mahendra mengamuk dan marah-marah di rumah sakit.