Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel: Profil hingga Video Bupati Lebak Marah di Rapat Paripurna

Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat ditemukan meninggal di dalam kamar hotel di wilayah Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (6/9/2020).

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel: Profil hingga Video Bupati Lebak Marah di Rapat Paripurna
IST via Tribun Medan
Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat yang ditemukan meninggal dunia. 

Interupsi Musa tersebut kemudian ditanggapi langsung oleh Iti saat pidato di podium.

Iti menyanggah apa yang dikatakan oleh Musa.

Bahkan Iti menuding balik, justru banyak anggota DPRD Lebak yang tidak hadir.

"Saya lihat anggota Dewan yang ada di sana cuma tiga. Kami sudah standby dari pagi sampai sore menunggu kepastian jenazah Ketua DPRD di Maja, karena informasi yang kami dengar jenazah akan di bawa ke Maja, baru ke Panggarangan," kata Iti sebagaimana diberitakan Kompas.com

Iti mengatakan, pihaknya hadir lebih dulu di rumah duka dan menunggu kepastian soal jenazah Ketua DPRD yang masih berada di Serpong.

Menurut Iti, di rumah duka juga hadir Kapolres dan Komandan Kodim Lebak.

Mereka semua menunggu kedatangan jenazah.

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau anda bilang kami enggak menghargai dan menghormati, anda salah. Malah saya lihat Bapak-Bapak ini tidak ada di sana untuk berbelasungkawa dengan keluarga," kata Iti.

Di depan podium, Iti meminta Musa untuk tidak menganggap remeh dengan tudingannya tersebut.

Dia juga meminta Musa untuk tidak mencari panggung atas meninggalnya Ketua DPRD Lebak.

"Pak Musa jangan anggap saya remeh dan lemah. Saya tahu Pak Musa selalu menjatuhkan, mendiskreditkan saya di media sosial. Saya tahu karena Pak Musa ingin mencari panggung dari persoalan ini," kata Iti.

Iti kemudian kembali menegaskan pernyataannya tersebut.

"Saya catat Pak Musa, bagaimana anda mendiskreditkan saya selaku Bupati Lebak. Saya tahu. Tolong dicatat Pak Musa," kata Iti.

Iti kemudian menyudahi kata-katanya yang bernada tinggi tersebut dengan permintaan maaf.

Iti mengaku terbawa emosi dan berharap semua pihak saling berprasangka baik terhadap persoalan apapun.

"Jadi mulai saat ini mari kita berprasangka baik terhadap apapun. Jangan karena ketidaksukaan kepada seseorang, apalagi politik, menjadikan tali silaturahim kita terputus," kata Iti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, usai rapat paripurna, Iti dan Musa berjabat tangan saat meninggalkan ruangan.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Tria Sutrisna/Kontributor Banten, Acep Nazmudin) (TribunBanten)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas