Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Petani Pulang ke Rumah Dalam Keadaan Meninggal, Sudah Tinggal di Gubuk Ladang Berbulan-bulan

Isak tangis keluarga pecah ketika jasad Mangasil Tarigan (68) yang diduga menjadi korban pembunuhan, tiba di rumah duka.

Editor: Miftah
zoom-in Seorang Petani Pulang ke Rumah Dalam Keadaan Meninggal, Sudah Tinggal di Gubuk Ladang Berbulan-bulan
kantipurnetwork.com
Ilustrasi- Isak tangis keluarga pecah ketika jasad Mangasil Tarigan (68) yang diduga menjadi korban pembunuhan, tiba di rumah duka. 

TRIBUNNEWS.COM- Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah Mangasil Tarigan, seorang petani yang tewas di gubuk.

Mangasil diduga menjadi korban pembunuhan.

Ternyata ia sudah tinggal selama lima bulan di gubuk tersebut.

Isak tangis keluarga pecah ketika jasad Mangasil Tarigan (68) yang diduga menjadi korban pembunuhan, tiba di rumah duka di Dusun III Desa Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdangbedagai, Jumat (11/9/2020).

Begitu suara mobil ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan terdengar di rumah duka, tangisan keluarga pun tidak terbendung.

Kanuria Br Tamba (62), istri Mangasil, tampak begitu terpukul dan syok atas kematian korban.

Mangasil meninggalkan satu orang istri dan empat orang anak.

Berita Rekomendasi

Tim Inafis Polresta Deliserdang melakukan olah TKP kasus dugaan pembunuhan seorang petani di pondok perladangan miliknya di Dusun I Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kamis (10/9/2020). (HO)
Kepala Dusun III Desa Jambur Pulau, Sidik menyebut pihak keluarga sepakat untuk memakamkan korban pada Sabtu (12/9/2020) besok.

Selama ini korban tinggal sendiri di lahan perladangan yang ada di Dusun I Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang.

Baca: Bantu Petani, Stok Pupuk untuk Desember Dialokasi ke September

Baca: Seorang Petani Ditemukan Tewas Terbakar di Pondoknya, Diduga Dibunuh, Ada Bercak Darah Berceceran

"Korban ini mantan persiunan PTPN IV Adolina Perbaungan. Jadi lokasi kejadian itu tanah warisannya. Dia asli kelahiran sana makanya setelah pensiun berladang di sana. Bisa sebulan atau dua bulan baru pulang ke rumahnya. Sudah lima bulan juga dia tinggal di sana," kata Sidik yang diwawancarai www.tribun-medan.com, Jumat.

Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan.

Pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah pondok yang dihuni korban sengaja dibakar atau terbakar.

Selain itu belum dapat dipastikan apakah korban lebih dahulu dibunuh lalu dibakar atau ada hal lain.

"Hasilnya belum keluar jadi belum bisa kita simpulkan. Kita masih lakukan penyelidikan. Kita lihat hasil autopsi dan bukti-bukti pendukungnya dulu," kata Yemi Mandagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas