Viral Air Laut Pantai Benteng Portugis Surut, Tampak Hamparan Pasir, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami
Video air laut Pantai Benteng Portugis yang surut menjadi viral di media sosial. Bahkan hamparan pasir berwarna coklat tampak terlihat.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Video air laut Pantai Benteng Portugis yang surut menjadi viral di media sosial.
Bahkan hamparan pasir berwarna coklat tampak terlihat.
BMKG menegaskan bahwa fenomena tersebut merupakan hal biasa dan bukan tanda-tanda tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai surutnya air laut yang terjadi di perairan Pantai Benteng Portugis, Jepara, Jawa Tengah baru-baru ini.
Terlihat juga Pulau Mandalika dan pria perekam seolah-olah dapat menuju pulau itu hanya dengan berjalan kaki.
Rekaman video tersebut dibagikan dalam aplikasi TikTok.
“Terkait dengan video yang kemarin viral dan berdasar info yang kami dapat, surutnya pantai di Benteng Portugis adalah hal biasa,” ungkap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Mas Semarang Slamet Wiyono ketika dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (30/9/2020) pagi.
“Dari segi meteorologi, memang ada waktu-waktu di mana air laut mengalami pasang dan di waktu lain mengalami surut,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa fenomena tersebut bukanlah tanda-tanda potensi terjadi tsunami seperti yang dikhawatirkan warga.
“Yang peristiwa kemarin tidak ada potensi tsunami,” ungkapnya lagi.
Baca: Tiga Rekomendasi K2MPB kepada Pemkab Garut Sebagai Upaya Mitigasi Terjadinya Tsunami 20 Meter
Baca: Menristek Nilai Indonesia Harus Contoh Jepang Dalam Menghadapi Tsunami
Baca: Tanggapan Lengkap BMKG soal Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa: Perkuat Mitigasi, Jangan Panik
Menurutnya, pasang surut air laut memberikan efek yang berbeda tergantung topografi wilayah dekat laut.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar laut untuk membiasakan diri atau menyesuaikan dengan kondisi di sekitarnya.
“Jadi dari segi meteorologi, imbauannya agar masyarakat bisa menyesuaikan aktivitas di pantai dan laut dengan menyesuaikan kondisi pasang surut dan juga cuaca, misalnya angin dan tinggi gelombang,” pungkasnya.
Sementara itu pihak BPBD Kabupaten Jepara membenarkan bahwa air laut di sana sempat surut namun tidak sampai Pulau Mandalika.