Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Warga Keracunan di Tasikmalaya: Berawal dari Acara Ulang Tahun hingga Kekurangan Tenaga Medis

Ratusan warga di Tasikmalaya mengalami keracunan makanan. Diduga, nasi kuning acara ulang tahun menjadi sumber penyebabnya. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Fakta Warga Keracunan di Tasikmalaya: Berawal dari Acara Ulang Tahun hingga Kekurangan Tenaga Medis
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Para korban keracunan nasi kuning masih berada di ruang darurat perawatan bangunan SDN Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020). 

Selain itu, BPBD Kota pun memasok satu truk tangki air bersih.

Hal itu dilakukan karena banyak petugas yang terlibat dalam upaya penanggulangan.

Bahkan, tidak hanya petugas medis tetapi juga para relawan.

Hingga Jumat (9/10/2020) masih saja ada korban yang datang walau jumlahnya hanya satu dua orang.

"Korban yang datang belakangan biasanya mereka masih punya imun bagus."

"Namun lama-lama juga racun menyebar dan akhirnya jatuh sakit," ujar Titie.

4. Kekurangan Tenaga Medis

Berita Rekomendasi

Diberitakan Kompas.com, proses penanganan warga yang mengalami keracunan nasi kuning di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, terkendala kekurangan tenaga medis yang merawat pasien.

"Berhubung pasiennya banyak, kita kendalanya kekurangan tenaga medis untuk merawat para korban," jelas Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, kepada wartawan, di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020).

"Apalagi dalam penanganan Covid-19 saja kita kekurangan ditambah kejadian ini," sambungnya.

Baca: 114 Orang jadi Korban Keracunan Nasi Kuning Acara Ulang Tahun, 4 Korban Kritis Alami Kejang-kejang

Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan pun langsung memerintahkan pembagian dan pengalihan tenaga medis dari Puskesmas kecamatan lainnya untuk membantu proses penanganan pasien keracunan di Puskesmas Mangkubumi.

Dengan penambahan tenaga medis tersebut, diharakan proses penanganan pasien keracunan dapat berjalan optimal dan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Bukan apa-apa, penanganan korban keracunan seperti ini butuh gerak cepat dalam penanganan medis," tambah Yusuf.

"Kalau lama, akan membahayakan korban," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas