Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Lumajang, Warga Diimbau Tidak Cemas, Perbanyak Konsumsi Air

Fenomena kulminasi utama dalam setahun bisa berlangsung dua kali. Biasanya, saat fenomena ini berlangsung suhu cuaca akan meningkat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hari Ini Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Lumajang, Warga Diimbau Tidak Cemas, Perbanyak Konsumsi Air
Tribun Jateng /Hermawan Handaka
Petugas BMKG Jawa Tengah menunjukkan alat Psychrometer Assmann merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara (relative humidity). Psychrometer Assmann terdiri dari dua buah termometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Dari data yang di peroleh di lapangan Suhu udara di Kota Semarang pada Jumat, 11 Oktober 2019 mencapai 36 C. Selain itu tadi tepat pukul 11.25 WIB Semarang terjadi Kulminasi yaitu Peristiwa yang lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Fenomena hari tanpa bayangan di Jawa Timur sudah dimulai pada 9 Oktober 2020 lalu.

Fenomena tersebut diprediksi akan berlangsung di Kabupaten Lumajang, Selasa (13/10/2020) pada pukul 11:13:18 WIB.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, hari tanpa bayangan adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat itu lah, deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.

Fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.

"Jadi pada saat itu, matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenith," kata Teguh saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Berita Rekomendasi

Oleh sebab itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Menurut Teguh, fenomena kulminasi utama dalam setahun bisa berlangsung dua kali.

Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk tidak cemas dan khawatir.

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan - Daftar 34 Ibukota Provinsi Beserta Tanggal Terjadi di Indonesia

"Awal bulan Maret-April dari arah utara ke selatan. September-April selatan ke utara," ucapnya.

Biasanya, saat fenomena ini berlangsung suhu cuaca akan meningkat.

Untuk itu, warga Lumajang diminta mengkonsumsi asupan air lebih banyak untuk menghindari dehidrasi.

"Apalagi ini kan musim pancaroba ya jadi bisa dipastikan cuaca akan sangat panas," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hari Tanpa Bayangan Siang Ini di Kabupaten Lumajang, Warga Diimbau Banyak Konsumsi Air

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas