Mahasiswa Magang Tewas Terhantam Besi hingga Terlempar, Standar Perusahaan Dipertanyakan
Setelah tewasnya korban, aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT Huadi Nickel Alloy dipertanyakan.
Editor: Ifa Nabila
Diketahui, Mahasiswa Akim yang tewas adalah Aidul (19), saat menjalani proses training di PT Huadi Nickel Alloy, pabrik smelter yang berlokasi di Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri membenarkan penyebab tewasnya Aidul akibat hantaman besi saat bekerja.
"Pada saat besi diangkat dengan crane yang diikat menggunakan tali sling, korban yang sementara membantu memperbaiki posisi besi terlempar karena terdorong oleh besi," kata Sandri kepada TribunBantaeng.com, Senin, (28/9/2020).
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30, ketika memindahkan batangan besi Hot Rollet (H) panjang 12 meter, Lebar 0.5 meter, tinggi 0,65 meter dari atas mobil truk container dengan menggunakan alat bantu crane yang dikemudikan oleh rekannya.
Saat itu Aidul terlempar karena terdorong besi ketika membantu memperbaiki posisi besi yang diangkat dengan crane dan diikat menggunakan tali Sling.
Atas kejadian itu, Aidul menderita luka lebam pada dada dan siku tangan sebelah kanan dan dibawa oleh rekan kerjanya ke Poliklinik di PT Huady.
"Selanjutnya korban mendapatkan penanganan medis oleh dokter di poliklinik PT,Huady. Kemudian kobann dibawa ke RSUD Bantaeng menggunakan Ambulans BSB, dan pada saat dalam perjalanan korban meninggal dunia," jelasnya.
(Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 1 Mahasiswa Training Tewas Saat Bekerja, Hasil Pemeriksaan PT Huadi Tak Penuhi Aspek K3